Friday, February 15, 2013

Ciri Ciri Makhluk Hidup

Di alam semesta ini terdapat dua macam ciptaan Tuhan, yaitu benda-benda tidak hidup dan benda-benda hidup. Benda tidak hidup biasa kita sebut dengan benda saja, sedangkan benda hidup kita sebut dengan makhluk hidup. Kalian dapat mencari contoh dari masing-masing kelompok benda tersebut meskipun belum mengetahui ciri-ciri makhluk hidup, karena antara keduanya memiliki perbedaan tertentu.

Ketika kalian di sekolah dasar, tentu telah diperkenalkan tentang ciri,ciri makhluk hidup bukan? Coba kalian ingat lagi, dan sebutkan apa saja ciri-ciri makhluk hidup itu!
Istilah ciri-ciri makhluk hidup memiliki pengertian yang sama dengan istilah ciri-ciri
kehidupan.

Ada beberapa ciri kehidupan yang sulit kita amati secara langsung, misalnya bagaimana cara mengetahui bahwa tumbuhan juga bernapas, bagaimana tumbuhan makan, cara tumbuhan melakukan ekskreasi, dan lain-lain. Untuk mengetahui hal itu harus melalui cara tertentu yang disebut percobaan atau eksperimen. Pengamatan ciri-ciri kehidupan pada benda-benda yang berukuran kecil lebih sulit daripada benda yang berukuran besar.

Ada beberapa patokan di dalam menentukan kelompok suatu benda, apakah termasuk kelompok benda mati atau benda hidup. Patokan itu disebut dengan ciri-ciri makhluk hidup atau ciri-ciri kehidupan. Ada beberapa ciri yang harus dipenuhi oleh suatu benda yang termasuk kelompok makhluk hidup.

Ciri-ciri makhluk hidup meliputi :
1. Bergerak
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Tetapi tidak semua benda yang bergerak pasti makhluk hidup. Hewan bergerak secara aktif karena dapat berpindah tempat. Gerakan hewan sangat mudah diketahui, terutama hewan yang berukuran besar.

Tumbuhan bergerak secara lambat dan pasif karena tidak berpindah tempat. Ada beberapa cara untuk mengetahui bentuk gerakan dari tumbuhan. Misalnya dengan membuat kecambah kacang hijau di dalam media pasir yang ditempatkan pada wadah kaca. Dengan percobaan ini kita akan tahu bagaimana dan ke arah mana akar bergerak untuk mencari makan. Atau mengamati perubahan posisi daun lamtoro, daun petai, atau daun bunga mekar sore pada saat siang dan sore hari.

2. Makan
Makanan berfungsi untuk sumber energi kegiatan hidup dan pertumbuhan. Tumbuhan hijau daun mampu membuat makanan sendiri dengan merubah zat-zat tertentu yang berada di dalam tanah (media tumbuh) dibantu sinar matahari.

Prosesnya disebut fotosintesis atau asimilasi. Zat-zat tadi dicari dan dimasukkan
melalui akar dan melalui saluran tertentu dibawa ke daun untuk diproses menjadi
bahan makanan.

Tanaman jagung mengambil air dan berbagai unsur hara (bahan makanan) melalui akarnya. Karbondioksida diambil melalui mulut daun (stomata). Di dalam daun, unsur hara dan air tanah, serta karbondioksida dengan dibantu energi dari sinar matahari, bereaksi membentuk gula sederhana. Sebagian hasil reaksi ini digunakan sebagai sumber energi kimia tanaman dan sebagian disimpan.

Hewan memperoleh makanan berasal dari tumbuhan, baik secara langsung atau tidak. Bahan makanan kemudian diproses melalui alat makan yang disebut alat pencernaan.

3. Bernapas
Pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen dari lingkungan dan pengeluaran karbondioksida serta uap air kembali ke lingkungan. Oksigen pernapasan diperlukan untuk pembakaran atau oksidasi zat-zat makanan agar diperoleh energi. Hewan bernapas melalui alat pernapasan yang berbeda-beda, tergantung jenis dan habitatnya. Alat pernapasan hewan pada umumnya berupa paru paru, insang, trakea, atau permukaan kulit.

Alat pernapasan tumbuhan berbeda dengan alat pernapasan hewan. Pada semua jenis tumbuhan tingkat tinggi, udara diambil dan dikeluarkan secara difusi melalui stomata, lentisel atau akar napas.

4. Iritabilitas (kepekaan terhadap rangsangan)
Hewan lebih peka terhadap rangsangan daripada tumbuhan. Rangsangan ada dua jenis yaitu rangsangan yang bersifat fisik dan kimiawi. Rangsangan fisik misalnya berupa
sentuhan, perubahan suhu, perubahan intensitas cahaya (gelap-terang), sedangkan rangsangan kimiawi berupa pemberian aroma/bau zat kimia tertentu.

Hewan lebih cepat merespon rangsangan daripada tumbuhan. Perbedaan ini timbul karena hewan memiliki indera (panca indera) dan sedangkan tumbuhan tidak
memiliki.

Rangsangan yang sama akan ditanggapi secara berbeda oleh dua jenis hewan di atas. Kalajengking akan menaikkan penyengatnya ketika mendapat sentuhan, tetapi siput/bekicot justru menyembunyikan sungut atau tubuhnya ketika mendapat sentuhan.

5. Tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan makhluk hidup mencakup dua hal. Pertama, ukuran selnya bertambah
besar. Kedua, jumlah selnya bertambah banyak. Pertumbuhan adalah proses pertambahan
jumlah dan ukuran yang ebrsifat irreversible atau tidak dapat kembali ke keadaan
semula. Pertumbuhan pada makhluk hidup tidak berlangsung terus menrus, tetapi akan
berhenti pada tahap tertentu.

Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Contoh pertumbuhan dan
perkembangan ini dapat dilihat pada tumbuhan yaitu mulai dari biji, biji tumbuh, kemudian berkembang menjadi tanaman kecil, tanaman kecil menjadi tanaman yang menghasilkan cabang dan ranting dan saatnya akan berbunga dan menghasilkan biji. Pertumbuhan pada hewan dapat dilihat pada katak yaitu dari telur menjadi kecebong, menjadi katak berekor, menjadi katak muda dan akhirnya akan menjadi katak dewasa
yang akan menghasilkan telur dan sperma.

6. Berkembang biak
Perkembangbiakan merupakan mekanisme untuk melestarikan jenis (regenerasi) agar tidak punah.

Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan dapat terjadi secara seksual (generatif) meskipun ada beberapa jenis hewan maupun tumbuhan yang mampu berkembangbiak secara aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan seksual membutuhkan alat khusus yang disebut alat kelamin, yaitu
alat kelamin jantan atau alat kelamin betina. Pada hewan, alat perkembangbiakan
membentuk suatu sistem yang disebut sistem reproduksi.

7. Ekskresi (mengeluarkan bahan sisa)
Tidak semua perombakan bahan makanan maupun pernapasan dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Bahan yang tidak dimanfaatkan menjadi bahan sisa atau yang jumlahnya berlebihan harus dikeluarkan dari dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan. Hewan menghasilkan bahan sisa berupa urine, uap air, dan karbondioksida sedangkan tumbuhan mengeluarkan uap air, karbondioksida, dan oksigen.

Hewan memiliki alat ekskresi khusus dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem ekskresi. Tumbuhan tidak memiliki saluran pembuangan khusus seperti hewan. Bahan sisa misalnya uap air di siang hari dikeluarkan melalui lentisel atau mulut daun (stomata).
Tetapi ketika malam hari melalui jalan  yang sama, dikeluarkan karbondioksida.

0 comments:

Post a Comment