Monday, February 18, 2013

Struktur dan Fungsi Daun

Setiap pohon dapat tetap hidup karena daunnya. Meskipun daun mempunyai bentuk
dan ukuran yang berbeda-beda, semua daun berfungsi sama. Peranan umumnya adalah
memproduksi makanan melalui proses fotosintesis.

Daun juga mempunyai struktur dalam yang hampir sama, yaitu mempunyai banyak klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis dan stomata yang berfungsi sebagai lubang udara serta mengatur jumlah air yang mengalir melalui seluruh tumbuhan.

Daun yang lengkap adalah daun yang terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, dan helaian
daun. Contoh daun pisang, pohon pinang, dan daun bambu. Daun yang tidak lengkap adalah daun yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun atau pelepah daun dan helaian daun. Pada umumnya tumbuhan mempunyai daun yang tidak lengkap.

Bentuk morfologi daun (bentuk helaian daun)
a. Bentuk daun lebar di atas tengah daun
Bentuk daun seperti ini terdapat pada:
1) Bentuk segitiga terbalik, contoh: daun semanggi.
2) Bentuk bulat telur sungsang, contoh: daun sawo kecik.

b. Bentuk ujung daun
Bentuk daun seperti ini terdapat pada:
1) Runcing, contoh: daun oleander.
2) Meruncing, contoh: daun sirsak
3) Membulat, contoh: daun teratai
4) Rompang/rata, contoh: daun semanggi
5) Terbelah, contoh: daun bayam
6) Berduri, contoh: daun nenas

c. Bentuk daun lebar di tengah
Bentuk daun lebar di tengah terdapat pada:
1) Bentuk bundar, contoh: daun teratai.
2) Bentuk memanjang, contoh: daun srikaya
3) Bentuk lanset, contoh: daun kamboja
d. Bentuk daun yang melebar di pangkal daun

Bentuk daun seperti ini terdapat pada:
1) Bentuk bulat telur, contoh: daun kembang sepatu.
2) Bentuk jantung, contoh: daun waru.
3) Bentuk segitiga, contoh: daun bunga pukul empat.

e. Bentuk tepi daun
Contoh bentuk daun seperti ini adalah:
1) Berombak, contoh: daun air mata pengantin.
2) Bergerigi, contoh: daun lantana.
3) Beringgik, contoh: daun cocor bebek.
4) Bergigi, contoh: daun beluntas.

f. Susunan tulang daun
Contoh bentuk morfologi daun seperti ini adalah:
1) Sejajar, contoh: daun teki.
2) Menjari, contoh: daun ketela pohon.
3) Melengkung, contoh: daun gadung.
4) Menyirip, contoh: daun mangga.

Struktur daun
Daun juga mempunyai struktur seperti batang yaitu mempunyai epidermis, jaringan
parenkim, dan jaringan pengangkut (jaringan vaskuler).

a. Epidermis
Pada umumnya daun itu pipih dan lebar, maka untuk melindungi agar penguapan tidak
terlalu banyak daun dilapisi kutikula dan kadang-kadang mempunyai lapisan lilin. Epidermis daun terletak di permukaan atas dan permukaan bawah. Pada epidermis bawah ada yang berubah bentuk menjadi stomata (mulut daun) yang dilengkapi dengan sel penutup gunanya untuk mengatur transpirasi dan masuknya gas karbondioksida (CO2) pada saat fotosintesis berlangsung (siang hari) dan keluarnya oksigen sebagai hasil dari fotosintesis.

b. Jaringan pengangkutan (berkas pengangkutan)
Berkas pengangkutan pada daun berupa xilem dan floem, terdapat pada tulang daun
yang susunannya seperti pada batang.

c. Jaringan parenkim
Jaringan ini terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah yang disebut mesofil
yang berbentuk jaringan pagar (palisade parenkim) dan jaringan spons (spons parenkim).

Pada palisade parenkim banyak mengandung klorofil, sehingga jaringan ini berperan dalam fotosintesis. Spons parenkim juga mengandung klorofil tetapi lebih sedikit dibanding palisade parenkim.

Spons parenkim terletak di bawah epidermis dan bentuknya memanjang, dan spons
parenkim di bawahnya bentuknya tidak teratur dan susunan sel-selnya renggang (terdapat
ruang antarsel) maka disebut juga jaringan bunga karang.

Fungsi daun
Daun memiliki banyak fungsi, selain sebagai tempat membuat makanan melalui proses
fotosintesis, daun juga sebagai alat transpirasi, serta sebagai alat pertukaran gas karbondioksida dan oksigen.

Proses membuka dan menutupnya stomata
Proses membuka dan menutupnya stomata banyak dipengaruhi oleh intensitas cahaya di sekitarnya. Jika intensitas cahaya kuat, maka stomata membuka, sebaliknya juga intensitas cahaya rendah (lemah) atau dalam keadaan gelap, stomata akan menutup.

Oleh karena itu, pada siang hari stomata lebih banyak terbuka, sehingga proses transpirasi sangat besar. Gerakan membuka dan menutupnya stomata ini juga disebabkan oleh mengembang dan mengkerutnya sel pengawal (sel penutup).

Pada saat cahaya kuat, sel pengawal (penutup) menyerap air dari sel tetangga, yang
mengakibatkan sel pengawal mengembang dan tegang. Kondisi ini mengakibatkan bagian dinding sel yang lentur tertarik di belakang ke arah sel tetangga dan bagian dinding sel yang berbatasan dengan lubang stomata ikut tertarik. Hal ini yang menjadikan stomata terbuka sehingga uap air dari dalam rongga antarsel keluar.

Pada saat cahaya lemah atau gelap, sel pengawal kehilangan air karena air dari sel
pengawal kembali ke sel tetangga. Hal ini mengakibatkan sel pengawal mengerut dan lemas sehingga stomata tertutup.

Struktur dan Fungsi Batang

Batang (caulis) adalah bagian tumbuhan yang paling pokok sebab batang merupakan
tempat tumbuhnya akar dan daun. Pada umumnya batang berbuku-buku.

Batang pertama tumbuh berkembang dari lembaga benih. Suatu batang yang sangat
kecil muncul pada saat biji berkecambah. Secara umum, batang bergerak ke atas melalui
tanah dan muncul ke udara. Selama titik tumbuhnya tetap hidup, batang dapat menjadi lebih panjang. Jika waktunya tiba cabang-cabang juga akan tumbuh dan berkembang.

Jika titik tumbuh batang mati atas dihilangkan, sebuah titik tumbuh akan terbentuk di bawah ujung potongan. Batang yang tumbuh di atas tanah dengan cara tersebut disebut batang udara.

Pada ujung batang di samping meristem apikal terdapat jaringan primer dari luar ke dalam berturut-turut terdiri dari jaringan: prototema, yaitu jaringan yangterdapat di luar yang nanti membentuk epidermis: prokambium, yaitu jaringan meristem yang ke dalam
membentuk xilem dan ke luar membentuk floem: meristem dasar, yaitu jaringan yang membentuk empulur dan korteks.

Pada batang umumnya dari luar ke dalam terdiri dari:

a. Epidermis
Epidermis pada batang tersusun atas selapis sel-sel yang hidup dan mempunyai
kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat menyesuaikan diri dengan bertambah besarnya batang sampai batas maksimum. Kemudian diganti dengan jaringan gabus yang dibuat dari kambium gabus, yang terletak di luar korteks.

Pada epidermis terdapat lentisel yang terbentuk karena kegiatan kambium gabus yaitu sel-sel yang bulat, tidak bergabus, banyak rongga udara. Pada batang kelihatan lentisel, tampak sebagai celah-celah.

b. Korteks
Letak korteks di bawah epidermis, tersusun dari sel-sel parenkim. Kadang-kadang selsel
parenkim dindingnya menebal membentuk kolenkim dan sklerenkim berguna untuk
menguatkan batang yang susunan sel-selnya berongga. Pertukaran gas dapat terjadi pada
lapisan-lapisan paling dalam yang terisi butir-butir tepung. Sehingga sering disebut sarung tepung.

c. Silinder pusat
Silinder pusat merupakan bagian terdalam dari tumbuhan yang tersusun oleh floem primer, kambium vaskuler, xilem primer, dan empulur.

1) Floem primer
Merupakan jaringan komplek yang tersusun oleh beberapa macam sel, yang mampu
mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun, te tempat lain. Misal: sel-sel floem
dan serabut floem.

2) Kambium vaskuler (kambium berpembuluh)
Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang bersifat meristematik. Letak kambium vaskuler di
antara xilem dan floem, sehingga jika kambium tersebut membelah ke arah dalam, akan
membentuk xilem dan jika membelah ke arah luar, akan membentuk floem. Xilem dan
floem yang baru terbentuk, disebut xilem dan floem sekunder.

3) Xilem primer
Merupakan jaringan pembuluh yang terbentuk pada pertumbuhan primer. Pembuluh xilem berupa trakea atau trakeid.

4) Empulur
Empulur terletak pada batang bagian terdalam yang terdiri dari parenkim yang selselnya
berongga (ruang antarsel).

Peran pembuluh xilem
Pada umumnya pembuluh xilem berperan sebagai pengangkut zat-zat dan air dari tanah menuju daun yang melewati xilem dalam akar, xilem dalam batang, dan xilem yang ada pada daun.

Sel-sel yang menyusun jaringan xilem berbentuk panjangpanjang seperti serabut. Berdasarkan hubungan sel-selnya dikenal dua macam xilem.

a. Trakea, yaitu dinding batas antara sel-sel penyusunnya telah hilang.
b. Trakeid, yaitu dinding batas antara sel-sel tampak berlubanglubang.

Peran pembuluh floem
Floem berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun dari sel-sel yang berhubung-hubungan dan bentuk sel-selnya panjang. Hubungan
sel satu dengan sel lain akan membentuk pembuluh di mana tempat perhubungan sel-sel tersebut terdapat di dinding batas yang berlubang-lubang kecil seperti tapis sehingga disebut pembuluh tapis.

Pertumbuhan batang pada dikotil
Pada tumbuhan dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium akan selalu
membelah ke arah dalam membentuk xilem dan keluar membentuk floem sehingga batang menjadi bertambah besar.

Kegiatan kambium tersebut dipengaruhi tersedianya zat yang dibutuhkan seperti air
dan mineral. Pada musim kemarau air sulit didapat, maka pembelahan sel-sel kambium pun juga sedikit, sehingga xilem dan floem sekunder penambahannya sangat tipis. Tetapi di musim penghujan pembelahan sel-sel kambium sangat cepat, sebab kebutuhan air cukup, sehingga xilem dan floem sekunder penambahannya banyak (tebal). Jika batang tersebut dipotong melintang pertumbuhan xilem dan floem sekunder pada musim kemarau dan penghujan akan tampak berbentuk lingkaran-lingkaran yang konsentris, yang disebut lingkaran tahun. Umur tumbuhan secara garis besar dapat dilihat melalui banyaknya lingkaran pada batang tersebut.

Fungsi batang
Seperti halnya akar, batang mempunyai banyak fungsi penting. Batang menghasilkan
dan menyangga daun, yang merupakan pusat pembuatan makanan tumbuhan. Batang
menyediakan sarana jalan bagi berbagai bahan yang diangkut dalam tumbuhan. Batang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya tebu, sagu, dan aren.

Demikian pula, batang tertentu dapat berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.

Fungsi Akar

Fungsi utama akar adalah untuk menyerap air dan mineral dari tanah sekitarnya. Untuk
melakukannya, pada bagian akar dewasa tumbuh rambut-rambut kecil yang kuat untuk mencari jalan di antara butir-butir tanah yang dilapisi air. Akar-akar sekunder yang besar juga membuat cabang-cabang dari akar utama untuk menambah kapasitas penyerapan airnya.

Akar juga mempunyai fungsi-fungsi penting lainnya, yaitu menegakkan batang pada tempat tumbuhnya, membantu pernapasan secara difusi, dan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Jalannya air dalam tumbuhan
Air dari dalam tanah masuk sel-sel akar dengan proses yang disebut osmosis. Air dalam
sel-sel akar mengandung garam-garam dan gula yang terlarut di dalamnya. Tetapi air dalam tanah mengandung lebih sedikit garam dan tidak mengandung gula. Oleh karena itu larutan dalam sel lebih pekat daripada larutan dalam tanah. Kedua larutan itu dipisahkan oleh dinding sel akar yang sangat tipis, disebut membran.

Osmosis adalah proses mengalirnya air melalui sebuah membran, karena perbedaan
konsentrasi antara dua larutan. Proses osmosis ini, akan menyamakan konsentrasi larutan-larutan tersebut. Dengan demikian air mengalir dari tanah ke dalam sel akar.

Dengan proses yang sama, air yang telah masuk ke dalam sel akar kemudian mengalir
dari satu sel ke sel yang lain hingga mencapai pembuluh khusus yang disebut xilem. Xilem mengalirkan air ke atas menuju daun.

Selama masih ada air di dalam tanah, air akan terus masuk ke sel tumbuhan melalui
rambut-rambut akar secara osmosis. Hal ini mengakibatkan sel mengembang dan tidak dapat dimasuki air lagi. Sel-sel akan tegang oleh air. Tekanan air di dalam sel disebut tekanan turgor.

Adanya tekanan turgor menyebabkan batang yang lunak akan menjadi keras dan daun menjadi kaku. Tanpa air yang cukup, sel-sel akan mengempes dan tumbuhan lambat laun akan menjadi layu.

Struktur Anatomi Akar

Susunan bagian dalam akar terdiri atas jaringan-jaringan antara lain epidermis, korteks,
dan silinder pusat (stele). Jaringan-jaringan tersebut mempunyai bentuk dan fungsi yang
berbeda-beda.

a. Epidermis
Epidermis tersusun atas sel-sel berdinding tipis yang terdiri atas satu lapis dan sel-selnya tersusun rapat. Di daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ada yang berubah menjadi bulu-bulu akar.

Bulu-bulu akar ini sangat penting di dalam penyerapan air dan mineral. Epidermis bersifat semipermeabel dan mengalami penebalan. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya.

b. Korteks
Korteks atau kulit luar terdiri atas sel-sel parenkim yang terletak di antara silinder pusat dan epidermis. Susunan sel-sel korteks renggang.

Korteks berperan sebagai daerah penyimpanan cadangan makanan. Korteks bagian luar
berbatasan dengan epidermis, berupa selapis sel yang disebut eksodermis, sedangkan korteks bagian dalam yang berbatasan dengan silinder pusat disebut endodermis.

Endodermis berfungsi mengatur jalannya air dan mineral dari korteks ke silinder pusat. Sel-sel endodermis sisi radial mengalami penebalan dari zat suberin dan lignin, sehingga jika dilihat dari atas seperti titik-titik yang disebut titik kaspari. Titik kaspari tersusun membentuk pita kaspari.

c. Silinder pusat (stele)
Silinder pusat terletak di bagian dalam akar, yaitu sebelah dalam endodermis silinder
pusat mengandung jaringan pengangkut yaitu xilem, floem, dan perisikel. Xilem (pembuluh kayu) berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.

Struktur dan Fungsi Akar

Pada umumnya akar merupakan bagian tumbuhan yang berada di dalam tanah. Akar selalu tumbuh ke bawah sesuai dengan fungsinya untuk mencari makan yaitu menyerap air dan mineral dari tanah.

Akar pada tumbuhan ada dua macam, yaitu: akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang adalah akar yang berasal dari lembaga yang tumbuh memanjang dan membesar di dalam tanah. Akar tunggang disebut juga akar primer, karena akar tersebut berasal dari lembaga. Akar serabut adalah akar yang tumbuhnya dari pangkal batang ke
samping dan besarnya hampir sama antara satu dengan yang lain.

Tanaman yang mempunyai akar tunggang, adalah tanaman yang tumbuh dari biji, tetapi jika hasil dari cangkokan, tidak punya akar tunggang.

Jika dilihat secara morfologi, struktur akar terdiri dari tudung akar, zona sel pembelah,
zona pemanjangan sel, zona sel matang, dan rambut akar. Pada ujung akar terdapat sel-sel
yang selalu membelah (jaringan meristem), sehingga akar semakin panjang. Pada jaringan meristem karena sel-selnya masih muda, maka dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).

Di belakang meristem (meristem apikal) terdapat sel-sel yang memanjang sehingga
daerah ini disebut daerah pemanjangan, kemudian sel-sel yang terletak di belakang jaringan meristem mengalami perubahan besar sesuai fungsinya, daerah ini disebut daerah diferensiasi.

Struktur Jaringan Pada Tumbuhan

Organ-organ pada tumbuhan terdiri dari beberapa jaringan yaitu: jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorentim, jaringan kolenkim, jaringan
sklerenkiim, jaringan xilem, dan jaringan floem.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang masih muda dan
bersifat selalu membelah diri. Jaringan ini kita jumpai pada ujung batang, ujung akar, dan pada kambium. Jaringan inilah yang menyebabkan tumbuhan menjadi lebih tinggi dan besar, dan akar semakin panjang.

Jaringan meristem yang terletak pada ujung batang maupun ujung akar disebut meristem
primer. Jaringan meristem ini terdapat pada tumbuhan baik dikotil maupun monokotil.

Jaringan meristem yang terletak antara floem dan xilem disebut jaringan meristem sekunder dan jaringan ini terdapat pada tumbuhan dikotil.

2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang hidup, bentuknya segi banyak, dinding tipis,
punya rongga sel yang besar, mempunyai ruang antarsel, ada yang mengandung
kloroplas, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Letak jaringan ini tersebar di
seluruh bagian tubuh tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, buah, dan biji.

3. Jaringan Epidermis
Jaringan ini menempati di seluruh permukaan tubuh tumbuhan dan tersusun dari selapis
sel yang tersusun rapat, dan biasanya tidak mengandung klorofil, kecuali pada sel penutup pada stomata (mulut daun).

Jaringan epidermis yang terletak pada akar yaitu di dekat ujung akar bisa mengalami
modifikasi menjadi bulu akar. Sedang jaringan yang ada pada batang atau cabang bisa mengalami modifikasi menjadi lentisel (celah pada batang yang dipergunakan untuk pertukaran gas. Dan yang ada pada daun mengalami modifikasi menjadi stomata (mulut daun).

4. Jaringan Klorenkim
Jaringan ini sebetulnya berasal dari jaringan parenkim yang sudah mengalami perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel penyusunnya mempunyai kloroplas, sehingga
dapat melakukan fotosintesis.

5. Jaringan Kolenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang hidup dan berdinding tipis, jaringan ini mirip
dengan jaringan parenkim, tetapi jaringan ini sel-selnya mengalami penebalan dari selulosa pada sudut-sudutnya.

6. Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang telah mati, dinding selnya menebal. Bentuk jaringan ini ada dua, yaitu:
a. Sklereida (sel batu): yaitu dinding sel yang tebal tersusun dari zat kayu dan mengandung banyak noktah. Contoh: pada tempurung kelapa dan kulit kenari.

b. Serabut sklerenkim/serat: jaringan ini biasanya terdapat pada kulit tumbuhan dikotil dan daun monokotil yang dapat dimanfaatkan serat-seratnya.

7. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem adalah jaringan pengangkut juga sebagai jaringan penyokong. Jaringan ini terletak
pada bagian kayu dan mempunyai dua macam bentuk, yaitu:
a. Trakeid; yaitu sekat-sekat antarselnya berpori.
b. Trakea; yaitu sekat-sekat antarselnya berliang.

Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju daun
maka xilem terdapat pada akar, batang dan daun, baik pada tumbuhan dikotil maupun
monokotil dan tumbuhan berpembuluh lainnya.

8. Jaringan Floem (Pembuluh Ayak/Tapis)
Jaringan floem terletak pada bagian kulit batang. Jaringan ini juga berfungsi sebagai
pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh jaringan ini tersusun dari sel-sel panjang yang ujung-ujungnya bergandengan membentuk suatu pembuluh. Jaringan floem diiringi oleh sel-sel pengiring.

Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah

Beberapa kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah, antara lain:
a. Hemofilia adalah penyakit keturunan di mana darah sukar membeku (luka sekecil apa
pun darah tetap mengalir keluar).

b. Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang disebabkan oleh:

1) Kadar hemoglobin rendah, atau kekurangan zat besi.
2) Kekurangan sel darah merah (penyakit malaria, cacing tambang).
3) Eritroblastosis foetalis (penyakit kuning pada bayi), karena sel darah merah rusak
oleh aglutinin ibunya sendiri
4) Leukemia/kanker darah, adalah penyakit yang disebabkan oleh penambahan darah
putih yang tidak dapat dicegah, sehingga memakan sel darah merah.
5) Jantung koroner adalah penyakit yang terjadi karena tersumbatnya nadi koronaria
yang memberi makan pada jantung, sehingga kerja jantung berhenti.
6) Sklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena adanya endapan zat lemak yang
disebut arterosklerosis, atau karena adanya zat kapur disebut arteriosklerosis.
7) Varises adalah pelebaran pembuluh vena umumnya di betis.
8) Ambeien/hemoroid adalah pelebaran pembuluh vena pada anus.
9) Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi.

Upaya mengatasi gangguan pada sistem peredaran darah
Beberapa upaya mengatasi gangguan pada sistem peredaran darah antara lain:
a. Agar kadar hemoglobin tetap normal sebaiknya banyak makan sayuran yang mengandung zat besi.

b. Hindari makanan yang terlalu banyak lemak dan zat kapur, hal ini untuk  mengantisipasi terjadinya sklerosis.

c. Jangan merokok, hal ini untuk mengantisipasi penyumbatan nadi koronaria (jantung
koroner), kanker, paru-paru, hipertensi, impotensi.

d. Olahraga yang teratur, agar memperlancar peredaran darah.

e. Istirahat yang teratur, penggunaan energi sesuai kebutuhan, untuk mengantisipasi tekanan darah agar tidak menurun.

f. Makan makanan yang bergizi secara teratur.

Getah Bening dan Peredarannya

Getah bening adalah suatu cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-sel darah
putih, keping-keping darah, dan fibrinogen.

Getah bening ini berasal dari seluruh jaringan tubuh yang terisap oleh kapiler darah. Peredaran limfa atau sistem limfatik disebut peredaran terbuka, sebab ujung-ujung pembuluh tidak saling menyambung sebelum masuk ke vena.

Cairan limfa harus bersih dari penyakit dan zat-zat lain. Oleh karena itu tempat-tempat tertentu pada pembuluh terdapat bagian yang membesar disebut kelenjar limfa (kelenjar getah bening). Di tempat inilah diproduksi sel darah putih dan zat antibodi. Kelenjar getah bening terdapat pada lipat paha, ketiak, leher.

Alat Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Pembuluh
darah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.

1. Jantung (Cor)
Jantung terletak di dalam rongga dada agak di sebelah kiri, besarnya lebih kurang segenggam tangan. Jantung sudah bekerja sejak janin dalam kandungan. Jantung selalu
berdenyut sepanjang kita hidup tanpa mengenal lelah. Jantung manusia dibagi menjadi empat ruangan yaitu serambi kiri (atrium sinester), serambi kanan (atrium dexter), bilik kiri (ventrikal sinester), dan bilik kanan (ventrikal dexter).

Jantung tersusun dari otot jantung, di antara serambi dan bilik terdapat sekat yang mempunyai katup, katup sebelah kanan disebut valvula bikuspidalis (klep 2 daun). Klep-klep tersebut berfungsi untuk menjaga agar darah yang masuk ke bilik tidak kembali ke serambi. Antara serambi kiri dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan juga terdapat sekat.

Jantung dilindungi oleh selaput jantung yang disebut perikardium. Bilik kiri mempunyai
dinding paling tebal dibandingkan dinding-dinding ruangan yang lain. Mengapa? Sebab bilik kiri dipakai untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

a. Cara kerja jantung
Jantung dapat mengembang dan menguncup. Hal ini terjadi karena adanya otot-otot
jantung yang mengendor dan berkontraksi (berkerut). Gerakan jantung ini dinamakan denyut jantung. Denyut jantung yang terjadi pada saat kita beristirahat adalah sekitar 75 kali setiap menit sedangkan pada saat kita melakukan kegiatan denyut jantung dapat mencapai kira-kira 140 kali setiap menit. Adapun proses timbulnya denyut jantung adalah sebagai berikut.

1) Apabila serambi dan bilik mengembang, maka darah dari tubuh bagian atas, bagian
bawah, dan dari paru-paru akan mengalir ke serambi. Peredaran darah dari tubuh atas
menuju ke serambi kanan terjadi melalui pembuluh balik besar atas, sedangkan darah
dari tubuh bagian bawah menuju ke serambi kanan melalui pembuluh balik besar bawah
(banyak mengandung CO2).

Darah dari paru-paru kanan dan kiri menuju ke serambi kiri melalui pembuluh nadi paru-paru (banyak mengandung O2).

2) Serambi menguncup atau berkontraksi sehingga klep antara serambi dan bilik membuka. Darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri dan darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan.

3) Bilik menguncup (berkontraksi) sehingga klep antara serambi dan bilik menutup kembali.

Darah dari bilik kanan dipompa menuju ke paru-paru untuk dibersihkan dan darah dari
bilik kiri dipompa menuju ke seluruh tubuh melalui aorta.

Denyut jatung dapat dirasakan dengan cara meraba pembuluh nadi (arteri) yang terdapat
pada pergelangan tangan kita karena denyut nadi ini sama dengan denyut jantung.

b. Tekanan darah
Tekanan darah adalah kemampuan jantung untuk menampung dan memompa darah ke seluruh tubuh. Jika serambi mengembang, maka jantung mengisap darah dari pembuluh balik (vena cava superior dan vena cava interior) masuk ke dalam serambi kanan dan dari vena pulmonalis masuk ke jantung bagian serambi kiri, kemudian serambi menguncup sehingga darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, dan darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri sehingga otot bilik mengendor maksimum dan mengembang maksimum, peristiwa ini disebut diastole.

Selanjutnya, jantung beristirahat + 0,1 detik, setelah itu mulailah otot bilik jantung berkontraksi sehingga darah di pompa keluar jantung dari bilik kiri keluar ke seluruh
tubuh dan dari bilik kanan keluar jantung menuju ke paru pembuluh nadi, maka nadi ikut berdenyut sehingga tekanan darah dapat diukur dengan alat yang disebut tensimeter. Tekanan darah orang dewasa normal sistole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.

2. Pembuluh darah
a. Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh yang meninggalkan jantung. Darah yang
dipompa dari jantung akan menuju ke dalam batang nadi yang disebut aorta. Aorta memiliki dinding yang kuat dan bercabang-cabang membentuk pembuluh nadi. Selain dindingnya kuat aorta juga bersifat elastis atau kenyal sehingga dapat menahan tekanan dari jantung.

Pembuluh nadi ikut berdenyut menurut irama denyut jantung. Letak pembuluh nadi agak
ke dalam atau ke tengah, hanya pada bagian-bagian tertentu yang letaknya agak ke tepi.
Misalnya pada pergelangan tangan, pelipis, dan leher. Di tempat-tempat tersebut denyut nadi dapat dirasakan. Aliran darah dalam pembuluh nadi ini sangat cepat, karena berasal dari jantung. Katup pada pembuluh nadi hanya satu, yaitu terletak pada pangkal dan berbatasan dengan bilik kiri jantung, katup tersebut dinamakan valvula semilunaris.

b. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh vena adalah pembuluh darah yang membawa darah ke jantung, darah mengalir
mulai dari jaringan tubuh menuju pembuluh vena yang halus (venulat), kemudian menuju ke vena yang lebih besar dan akhirnya masuk ke jantung. Vena yang paling besar disebut vena kava, letaknya dekat dengan jantung. Pembuluh vena yang besar ada dua yaitu:

1) Vena yang mengalirkan darah dari tubuh bagian atas menuju jantung, vena ini disebut
vena kava superior.

2) Vena yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah menuju jantung, vena ini disebut vena kava interior.

Vena terletak agak di bagian tepi, karena mengalirkan darah dari jaringan-jaringan tubuh
yang membawa darah kotor, sehingga darahnya berwarna kebiru-biruan.

Aliran darah ini sangat pelan karena tidak mempunyai tekanan yang besar seperti pada
pembuluh nadi yang berasal dari jantung. Agar aliran darah yang pelan dalam pembuluh vena ini tidak berbalik lagi, maka dalam pembuluh-pembuluh vena dilengkapi dengan banyak katup. Aliran darah dalam vena juga dipengaruhi adanya kontraksi otot yang terdapat di sekitar pembuluh balik. Aliran darah pada vena tersebut dapat berpengaruh terhadap tubuh kita. Misalnya, jika kita terlalu banyak berdiri, maka dalam pembuluh vena kaki akan terkumpul banyak darah, sehingga ada beberapa pembuluh darah yang tidak kuat menahannya, akhirnya membengkak dan mengakibatkan penyakit yang disebut varises.

Penyakit varises ini juga sering diderita oleh ibu yang sedang mengandung. Darah pada pembuluh vena seolah-olah ditekan dari atas dan menyebabkan pembuluh vena pada kaki akan mengembang.

Demikian juga orang yang banyak duduk, juga menyebabkan pembuluh darah balik pada dubur akan mengembang sehingga menimbulkan penyakit ambeien/wasir.

Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan percabangan dari pembuluh nadi. Pembuluh ini sangat halus dan letaknya tersebar di seluruh tubuh sampai pada jaringan-jaringan tubuh.

Pembuluh kapiler pada jaringan-jaringan tubuh ini memberikan sari makanan dan gas O2 serta mengambil zat-zat sampah dari jaringan.

Konsep Transfusi Darah

Apa yang disebut transfusi darah? Transfusi darah adalah mengambil darah dari seseorang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh orang lain. Orang yang diambil darahnya atau pemberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah atau penerima darah disebut resipien.

Pada saat tranfusi darah, aglutinogen pada donor dan aglutinin pada resipien harus diperhatikan. Aglutinogen adalah suatu zat yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah suatu zat yang menggumpalkan. Misalnya, golongan darah A (A,b) diberikan pada golongan darah B (B,a).

Jika diperhatikan aglutinogen pada donor adalah A, sedangkan aglutinin pada resipien adalah a. Jika aglutinogen A bertemu dengan aglutinin a, maka akan menggumpal.

Demikian juga jika terjadi pertemuan antara aglutinogen B dengan aglutinin b, akan terjadi penggumpalan (+). Jadi, golongan darah A tidak dapat diberikan kepada golongan
darah B, atau sebaliknya.

Contoh lainnya adalah jika golongan darah O diberikan pada golongan darah AB, ternyata tidak terjadi gumpalan. Jika diperhatikan pada donor tidak mempunyai aglutinogen baik A maupun B walaupun resipien mempunyai aglutinin a dan b, sehingga darah tidak menggumpal.

Oleh karena itu, golongan darah O dapat diberikan kepada golongan darah apa saja sedangkan golongan darah AB tidak dapat diberikan pada golongan darah lain. Kesimpulannya, golongan darah O bersifat donor universal (pemberi darah umum), dan golongan darah AB disebut resipien universal (penerima darah umum).

Di dalam perkembangan dunia kedokteran yang semakin maju, teori yang ada pada
daftar tersebut semakin lama semakin hilang dan tidak dipakai lagi. Teori yang berlaku sekarang adalah transfusi darah harus dilakukan terhadap golongan darah yang sama.

Golongan darah yang sama pun harus diuji di luar tubuh apakah terjadi penggumpalan atau tidak. Caranya adalah butir-butir darah dari donor diberi plasma dari resipien dan butir-butir darah dari resipien diberi plasma dari donor.

Untuk mendapatkan butir-butir darah dan plasma darah, dilakukan pemusingan
(sentrifugal) agar butir-butir darah mengendap dan plasma darah berada di atas. Walaupun donor dan resipien golongannya sama kadang-kadang setelah diadakan uji silang darahnya membeku, berarti ada zat-zat tertentu yang tidak cocok, maka untuk mengantisipasi hal-hal tersebut walaupun golongan darahnya sama tetap diadakan uji silang (cross matching).

Fungsi darah
Berdasarkan uraian di atas maka fungsi darah adalah sebagai berikut.
a. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan dari jantung ke seluruh jaringan
tubuh.

b. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jantung dan dari jantung ke seluruh jaringan tubuh.

c. Mengangkut hormon dari kelenjar-kelenjar buntu ke seluruh tubuh.

d. Mengedarkan air ke seluruh tubuh.

e. Mengangkut zat-zat sisa (CO2, air, urea) keluar tubuh melalui alat-alat pengeluaran seperti paru-paru, ginjal, dan kulit.

f. Menjaga agar suhu tubuh tetap, dengan cara memindahkan panas dari alat-alat tubuh
yang aktif ke bagian yang kurang aktif.

g. Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan pada jaringan-jaringan.

h. Menutup luka dengan cara pembekuan darah.

Golongan Darah Manusia

Sebelum dunia kedokteran mengalami kemajuan seperti sekarang ini, jika seseorang
menderita kekurangan darah akibat kecelakaan atau sakit, kemudian memerlukan penambahan darah (tranfusi), maka dapat dengan cepat ditambahkan darah yang ada.

Dengan penambahan darah ini, ternyata orang tersebut tidak dapat bertahan hidup lebih lama. Setelah beberapa bulan, orang tersebut meninggal. Kemudian timbul pertanyaan, apakah darah yang diberikan kepada penderita tersebut tidak cocok?

Pada tahun 1900, seorang dokter dari Wina (Austria) bernama Dr. Karl Landsteiner
mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap darah manusia dengan melakukan
percobaan-percobaan. Dari percobaan-percobaan tersebut, akhirnya beliau menemukan
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada darah. Berdasarkan perbedaan tersebut, Landstainer menggolongkan darah menjadi empat macam yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.

Pembagian golongan darah dilakukan berdasarkan ada tidaknya antigen dan antibodi
yang terkandung dalam darah manusia.

a. Golongan darah A, berarti di dalam sel-sel darahnya mengandung aglutinogen A dan
dalam plasma darahnya mengandung aglutinin b, rumus (A,b)

b. Golongan darah B, berarti di dalam sel-sel darahnya mengandung aglutinogen B dan
dalam plasma darahnya mengandung aglutinin a, rumus (B,a)

c. Golongan darah AB, berarti dalam sel-sel darah mengandung aglutinogenA dan B, di
dalam plasma darahnya tidak mengandung aglutinin a dan b, rumus (AB, --)

d. Golongan darah O, berarti di dalam sel-sel darahnya tidak mengandung aglutinogen
baik A maupun B. Di dalam plasma darahnya mengandung aglutinin a dan b, rumus
(--, ab).

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Pernahkah kamu melakukan transfusi darah? Transfusi darah adalah mengambil darah
dari seseorang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh orang lain yang kekurangan darah.
Mengapa sebelum dilakukan transfusi darah dilakukan pengecekan dahulu golongan darahnya?

Tubuh manusia tersusun dari banyak sel. Sel merupakan makhluk hidup terkecil, yang
membutuhkan makanan, bernapas, dan zat-zat lain, agar sel-sel tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Dari mana sel mendapat makanan? Sel mendapatkan makanan dari darah yang membawa makanan melalui pembuluh darah yang ada tersebar di seluruh tubuh. Bagaimana darah dapat sampai ke sel-sel tubuh?

Darah merupakan jaringan tubuh dalam bentuk cairan berwarna merah. Warna darah manusia yaitu antara warna merah cemerlang hingga merah kebiruan. Pada umumnya, tubuh manusia dewasa berisi empat sampai lima liter darah.

Darah merupakan zat yang paling berharga bagi kelangsungan hidup seseorang karena mempunyai banyak fungsi, antara lain sebagai alat pengangkutan, pertahanan tubuh, dan pengatur suhu badan agar senantiasa tetap normal.

Sebagai alat pengangkutan di dalam tubuh kita, darah bertugas mengangkut oksigen,
sari-sari makanan, hormon, dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, darah juga
mengangkut zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi misalnya, urea, gas CO2, dan sisa proses oksidasi biologis. Karbondioksida (CO2) diangkut oleh darah dari sel-sel tubuh untuk dibuang melalui saluran pernapasan.

Darah juga merupakan alat pertahanan tubuh terhadap serangan kuman penyakit. Secara
alamiah sel darah putih yang merupakan bagian dari darah memiliki sifat fagosit, yaitu memangsa benda asing dan kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, proses pembekuan darah yang terjadi pada saat terjadi luka, merupakan
kegiatan darah untuk mencegahnya dari infeksi kuman. Dengan adanya pembekuan darah, luka dapat tertutup secara alamiah dan menghalangi terjadinya infeksi melalui luka tersebut.

Darah memiliki kemampuan untuk membentuk zat antibodi atau zat yang melawan kuman yang dapat menimbulkan kekebalan terhadap kuman penyakit. Misalnya, anak yang sembuh dari penyakit cacar, akan kebal terhadap serangan cacar berikutnya. Hal ini dapat terjadi karena di dalam tubuh telah terbentuk zat antibodi terhadap kuman cacar tersebut pada saat terkena penyakit cacar.

Darah juga berfungsi mengedarkan panas ke seluruh tubuh. Hal ini dapat kita rasakan
pada saat udara dingin. Jika udara dingin badan kita menggigil, hal ini akibat adanya kontraksi otot dengan tujuan untuk menghasilkan panas. Jika udara panas, darah akan menuju ke kulit untuk mengeluarkan panas dari tubuh dalam bentuk keringat, dengan keluarnya keringat maka suhu tubuh kembali normal.

Darah manusia terdiri dari dua bagian, yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel darah
merupakan bagian yang padat, sedangkan plasma darah merupakan bagian yang cair.

Bagian-bagian darah
a. Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping-keping darah (trombosit). Setiap jenis sel darah tersebut mempunyai perbedaan sifat, bentuk, dan fungsi, namun ketiganya menyatu dalam bagian darah. Keadaan sel-sel darah memengaruhi kesehatan seseorang. Beberapa penyakit dapat didiagnosis oleh adanya perubahan dalam jumlah, bentuk, dan ukuran dari bermacam-macam sel darah.

1) Sel darah merah
Pada saat manusia masih berbentuk janin sebagian besar sel-sel darah dibentuk di limfa (kura). Setelah dewasa pembentukan sel-sel darah merah terjadi di sumsum merah
tulang pipih.

Di dalam tubuh, sel darah merah dapat hidup dan berfungsi dengan baik selama lebih kurang 120 hari (tiga bulan). Setelah itu sel darah merah akan rusak atau mati dan dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin). Sedangkan zat besi hasil perombakan hemoglobin digunakan lagi untuk membentuk sel darah merah yang baru.

Pada awal terbentuknya, sel darah merah memiliki inti. Namun, inti sel tersebut hilang
setelah sel darah merah matang. Sel darah merah yang matang memiliki susunan kerangka yang disebut stroma yang terdiri atas protein dan zat-zat lemak. Sel-sel darah merah ini membentuk jaring-jaring yang memanjang ke dalam sel sehingga memberi bentuk sel dan kekenyalannya. Sel darah merah bentuknya bulat pipih atau bikonkaf yang artinya cekung di bagian tengah dan tidak mempunyai inti.

Setiap 1 mm3 darah terdapat kira-kira 5 juta sel darah merah. Sel darah merah mengandung zat yang disebut hemoglobin atau Hb. Hemoglobin adalah protein yang mengandung senyawa besi, yaitu hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap O2 sehingga berwarna merah dan terhadap CO2 sehingga darah berwarna kebirubiruan.

Darah yang berwarna merah jernih berarti mengandung O2, sedangkan jika berwarna merah kebiruan mengandung CO2. Hemoglobin berada di dalam sel darah merah, maka sel darah merah berwarna merah pula. Oleh karena itu, apabila kita kekurangan darah, wajah kita akan tampak pucat. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan darah disebut anemia.

Dalam peredarannya, setelah sel-sel darah merah sampai di paru-paru (gelembung paru-paru) akan mengikat gas oksigen (O2) dan melepaskan gas karbon dioksida (CO2) bersama uap air ke dalam gelembung-gelembung paru-paru. Jadi, pada dinding gelembung paru-paru yang mempunyai kapiler-kapiler darah ini terjadi pertukaran gas. Sel-sel darah yang mengikat gas O2 akan berwarna merah jernih atau disebut darah bersih.

Darah bersih (banyak mengandung O2) dari paru-paru dikirim ke jantung untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Setelah sampai pada jaringan tubuh, sel-sel darah melepaskan gas oksigen dan menangkap gas karbon dioksida serta air yang dikeluarkan oleh sel-sel jaringan hasil metabolisme. Sel-sel darah yang mengikat gas karbon dioksida dan air ini menyebabkan darah menjadi kotor (darah kotor) dan berwarna merah kebiruan.

Darah kotor adalah darah yang mengandung sedikit oksigen dan kaya karbon dioksida.
Oleh karena itu darah yang kaya karbon dioksida tersebut melepaskannya ke dalam paru-paru, tepatnya pada alveolus untuk diganti dengan oksigen dari udara luar yang masuk melalui saluran pernapasan dan gas karbon dioksida bersama-sama air dihembuskan keluar dari paru-paru keluar tubuh melalui hidung. Orang-orang yang hidupnya di daerah pegunungan atau dataran tinggi mempunyai jumlah sel darah merah yang lebih banyak daripada orang yang tinggal di dataran rendah.

Hal ini disebabkan di dataran tinggi atau di pegunungan kadar oksigennya lebih sedikit, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah, agar kemampuan untuk mengikat oksigen yang kadarnya sedikit tersebut dapat lebih besar. Hal ini merupakan adaptasi dari tubuh terhadap lingkungan sekitarnya.

2) Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan sel darah merah tetapi sel darah putih memiliki ukuran yang lebih besar, bentuknya tidak teratur, mempunyai inti, dan dapat bergerak aktif secara amoeboid (seperti Amoeba). Jumlah sel darah putih tiap 1 mm3 kira-kira 8.000 sampai 9.000 sel.

Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa, kelenjar-kelenjar limfa, dan sistem jaringan retikulo endotik. Sel darah putih dapat berumur sekitar 12 - 13 hari.

Berdasarkan kondisi inti dan granula (butiran) di dalam sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi:
a. Eosinofil, mempunyai granula berwarna merah.
b. Basofil, mempunyai granula biru
c. Netrofil, mempunyai inti yang bentuknya seperti batang, bengkok, dan bercabang-cabang.
d. Monosit, mempunyai inti bulat atau bulat panjang.
e. Limfosit, mempunyai ukuran paling kecil (sedikit lebih besar dari sel darah merah)

Sifat sel darah putih adalah fagosit, artinya pemakan mangsa. Jumlah sel darah putih
dapat mencapai 20.000 tiap 1 mm3. Hal ini dapat terjadi karena infeksi cacing atau radang paru-paru.

Di samping itu, sel darah putih dapat berkurang menjadi 3.000 per mm3, misalnya karena
terserang penyakit tifus. Jika jumlah sel darah putih melebihi normal disebut leukositosis,
tetapi jika kurang dari normal disebut leukopeni. Pada penderita kanker darah (leukemia),
produksi sel darah putih tidak terkendali sehingga jumlah sel darah putih melebihi normal
(leukositosis). Dengan adanya sifat fagosit dari sel darah putih akan menyebabkan tubuh
kekurangan sel darah merah. Jika kondisi tubuh mengalami leukositosis terus-menerus, maka dapat terjadi kematian karena kehabisan sel darah merah.

Jika terjadi luka dan bakteri berada di tempat tersebut, maka sel darah putih yang berada
di dalam pembuluh darah akan menembus dinding pembuluh kemudian bergerak menuju
mangsanya. Kemampuan sel darah putih menembus dinding pembuluh-pembuluh darah disebut diapedesis.

Apabila sel darah putih mati karena tugasnya, maka akan timbul nanah. Jadi, nanah
merupakan campuran dari sel darah putih yang mati, bakteri, dan sel-sel lain yang rusak.

Jenis sel darah putih ada yang mampu menghasilkan zat antibodi (zat penolak) sehingga penting peranannya dalam membunuh bakteri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

3) Trombosit (keping-keping darah)
Trombosit atau keping darah mempunyai bentuk cakram kecil bulat atau oval. Ukurannya lebih kecil dari ukuran sel darah merah dan tidak berinti. Trombosit dibuat di dalam sumsum tulang yang disebut megakariosit.

Trombosit orang dewasa berjumlah lebih kurang 200.000 sampai 500.000 untuk setiap mm3 darah.

Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Apabila tubuh terluka, darah akan
keluar, bersamaan dengan itu trombosit ikut keluar dan menyentuh dinding bekas luka yang kasar. Trombosit pecah dan keluarlah enzim tromboplastin atau trombokinase.

Enzim ini kemudian bercampur dengan plasma darah yang mengandung protrombin. Protrombin yang terkena enzim trombokinase akan berubah menjadi trombin. Trombin yang aktif ini bersama-sama ion kalsium yang ada dalam plasma akan mengubah fibrinogen dalam plasma menjadi benang-benang fibrin yang dapat mencegah keluarnya darah, darah membeku dan luka tertutup.

b. Plasma darah
Plasma darah adalah bagian darah yang berbentuk cairan berwarna jernih kekuning-kuningan atau darah yang telah dihilangkan sel-sel darahnya. Plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% zat-zat yang terlarut.

Zat-zat yang terlarut dalam plasma darah yaitu sari-sari makanan, zat-zat sisa oksidasi, enzim, hormon, protein, dan garam-garam mineral. Protein dalam plasma darah terdiri atas fibrinogen, globulin, dan albumin.

Molekul-molekul protein ini cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Albumin berperan dalam mengatur tekanan darah, sedangkan fibrinogen diperlukan dalam proses pembekuan darah.

Garam-garam kalsium juga bermanfaat untuk mempercepat proses pembekuan darah.
Sel-sel darah dan protein-protein darah dalam larutan darah dapat diendapkan dengan
menggunakan alat pemusing atau sentrifuse, sehingga didapatkan cairan sisa di lapisan atasnya yang berwarna jernih dan mengandung zat antibodi (zat pelawan kuman). Serum sebagai antibodi dapat dibedakan atas: presipitin, yang dapat menggumpalkan antigen: lisin, yang dapat menguraikan protein asing; dan antitoksin, yang dapat menawarkan racun.
Alat pernapasan dapat mengalami gangguan baik dari penyakit maupun gangguan lain,
dan jika ini berlarut-larut akan menyebabkan kematian, misalnya:

1. TBC (Tuberculosis), penyakit paru-paru ini disebabkan oleh bakteri yang bernama
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri yang merusakkan gelembung-gelembung udara
(alveolus) sehingga peradangan tersebut menyebabkan pecahnya alveolus. Akhirnya
paru-paru tidak mampu mengikat oksigen, napas menjadi susah dan tubuh kekurangan
oksigen dan menyebabkan kematian.

2. Asma, adalah suatu gangguan dari saluran pernapasan akibat alergi terhadap debu, bulu, rambut, dan tekanan psikologis, sehingga saluran pernapasan menjadi sempit dan susah bernapas. Jika tidak segera ditolong akan menyebabkan kematian. Asma merupakan penyakit menurun.

3. Adenoid (wajah menunjukkan kesan bodoh), kelainan ini merupakan penyempitan saluran pernapasan karena tersumbat oleh kelenjar limfa atau polio yang membengkak.
Pembengkakan di tekak atau amandel.

4. Bronkitis, adalah peradangan pada cabang tenggorok karena infeksi penyakit.

5. Pleuritis, adalah infeksi pada selaput paru-paru.

6. Kanker paru-paru, merupakan penyakit paru-paru yang menjalar ke seluruh tubuh
sehingga pertukaran gas pada gelembung paru-paru terganggu. Paru-paru tidak berfungsi
lagi sehingga menyebabkan kematian. Penyakit ini 75% disebabkan oleh kebiasaan
merokok, dan sebab lain seperti polusi udara (menghirup debu, atau zat kimia lain).

7. Pneumonia, adalah penyakit yang menyerang alveolus. Hal ini disebabkan oleh sejenis
virus atau bakteri, sehingga terjadi radang paru-paru.

8. Asidosis, adalah gangguan pernapasan di mana ada kenaikan kadar asam karbonat dan
asam bikarbonat dalam darah.

9. Difteri terjadi karena infeksi dari kuman difteri sehingga rongga faring maupun laring
tersumbat lendir.

10. Sinusitis, merupakan radang pada sinus sehingga terkumpul nanah. Hal ini harus dibuang melalui operasi. Sinus terletak pada pipi di kanan kiri batang hidung.

11. Rinitis, adalah radang rongga hidung karena virus atau cuaca.

12. Faringitis, adalah radang tenggorokan karena infeksi dari bakteri Streptococcus.

13. Laringitis, adalah radang pada laring sehingga tidak dapat bicara (suara hilang), mungkin karena banyak merokok, minum alkohol, berteriak-teriak, atau banyak bicara.

Untuk mengatasi gangguan pada sistem pernapasan dilakukan upaya-upaya sebagai berikut.
1. Olahraga yang teratur untuk memperlancar peredaran darah. Dengan demikian kotoran
baik yang ada pada sistem pernapasan maupun yang ada dalam tubuh dapat keluar dengan lancar.

2. Hindari polusi udara dengan memakai masker terutama di perjalanan sehingga debu dan sebagainya tidak ikut masuk ke paru-paru.

3. Jika lingkungan tempat tinggal kita, di lingkungan sekolah, atau lingkungan tempat kerja banyak kemungkinan ada polusi udara, maka pada hari-hari tertentu sebaiknya ke tempat yang sepi dari keramaian (ke pegunungan/tempat rekreasi) yang udaranya masih segar misalnya kita pergi ke pegunungan.

4. Anak-anak balita diberi vaksin BCG agar tidak terserang penyakit TBC.

5. Membersihkan rumah dari debu-debu yang menempel di ruangan kamar dan seluruh isi rumah agar tidak tersedot masuk ke dalam paru-paru.

6. Diadakan penghijauan di rumah masing-masing untuk mengantisipasi debu dan kebutuhan mengenai gas oksigen.

7. Jangan minum-minuman keras yang beralkohol. Alkohol menyebabkan kekeringan
sistem pernapasan sehingga mudah ditempeli bakteri.

8. Banyak minum vitamin, terutama vitamin C, untuk mencegah infeksi dari penyakit
(meningkatkan kekebalan tubuh)

9. Jangan merokok, karena dapat menyebabkan kanker paru-paru.

10. Jauhi penderita penyakit pernapasan agar tidak tertular.

Mekanisme Pernafasan Manusia

Jika kita menarik napas dan menyimpan di dalam dada, dada akan mengembang.
Demikian pula jika kita menarik napas dan menyimpan di dalam perut, perut pun akan
mengembang dan mengempis lagi setelah napas dihembuskan.

Apabila kita bernapas dan rongga dada membesar berarti kita melakukan pernapasan dada. Demikian pula jika kita bernapas dan perut yang membesar, berarti kita melakukan pernapasan perut. Bagaimana proses pernapasan dada dan perut tersebut? Perhatikan uraian berikut.

a. Pernapasan dada
Pada pernapasan dada, gerakan pernapasan dilakukan oleh tulang-tulang rusuk.
Tulang ini bergerak karena otot yang terdapat di antara tulang rusuk berkontraksi atau mengkerut sehingga tulang-tulang rusuk terangkat ke atas dan rongga dada menjadi lebih besar.

Tekanan udara di dalam tubuh lebih kecil jika dibanding dengan tekanan di luar tubuh, akhirnya udara dari luar masuk ke dalam paru-paru melalui hidung. Jika otot-otot di antara tulang-tulang rusuk mengendor, maka tulang-tulang rusuk kembali kepada posisi semula sehingga rongga dada menjadi kecil, tekanan udara besar dan mengakibatkan udara dalam paru-paru terdorong keluar melalui hidung.

b. Pernapasan perut
Pada pernapasan perut, gerakan pernapasan dilakukan oleh sekat rongga badan. Sekat
rongga badan ini disebut juga diafragma. Diafragma pada saat mengendor berkedudukan
melengkung ke atas. Hal ini menyebabkan rongga dada menjadi lebih sempit dan udara dalam paru-paru tertekan keluar melalui hidung.

Jika diafragma berkontraksi maka kedudukan diafragma mendatar dan menyebabkan
paru-paru turun ke bawah, volume paru-paru menjadi lebih besar serta tekanan udaranya lebih kecil dibandingkan dengan tekanan di luar tubuh, maka udara dapat masuk ke dalam paru-paru. Pada saat mengambil napas disebut waktu inspirasi, sedangkan pada waktu mengeluarkan napas disebut ekspirasi.

Volume pernapasan
Pada saat istirahat, kita melakukan pernapasan biasa sehingga udara yang diambil dan
dikeluarkan hanya sekitar 0,5 liter. Tetapi jika kita menarik napas sekuat tenaga, udara yang masuk lebih kurang 4 liter dan jika kita embuskan napas kuat-kuat, udara yang keluar juga lebih kurang 4 liter.

Udara yang diisap dan yang dikeluarkan sebanyak 4 liter tersebut dinamakan kapasitas vital paru-paru. Di dalam paru-paru udara masih tetap tinggal 1 liter. Udara yang tetap tertinggal dalam paru-paru disebut udara residu. Jika kapasitas vital paru-paru 4 liter
dan udara reside 1 liter, maka kapasitas total paru-paru lebih kurang 5 liter.

Berdasarkan volume pernapasan tersebut, kita mengenal empat macam udara di dalam
paru-paru, yaitu udara pernapasan, udara komplementer, udara cadangan, dan udara residu.

Udara pernapasan adalah udara yang masuk dan keluar selama pernapasan biasa (pada saat istirahat/tidur) sebanyak 0,5 liter. Udara komplementer adalah udara sebanyak 1 liter yang tidak diembuskan, yang selalu tetap ada dan mengisi alat pernapasan. Udara cadangan adalah udara sebanyak lebih kurang 2 liter yang dapat kita embuskan lagi setelah mengembuskan napas pada pernapasan biasa.

Sistem Pernafasan Pada Manusia

Setiap hari dan setiap saat manusia bernapas, baik dalam keadaan tidur maupun dalam keadaan sadar. Perhatikan gambar di atas. Penyelam selalu membawa tabung oksigen saat menyelam.

Cobalah untuk menyelam dalam air selama mungkin tanpa alat bantu pernapasan. Mengapa kita tidak kuat lama-lama menyelam? Bagaimana proses respirasi pada manusia? Terdiri dari apa saja alat respirasi itu?

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bernapas. Bernapas merupakan peristiwa
menghirup oksigen dan melepaskan CO2 dan uap air (H2O). Oksigen diperlukan oleh tubuh untuk proses pembakaran atau oksidasi biologi. Dari proses bernapas dihasilkan energi, yang nanti digunakan untuk kegiatan hidupnya.

Alat-alat pernapasan pada manusia
Setiap hari dan setiap saat manusia bernapas. Peristiwa tersebut terjadi tanpa kita
sadari, baik dalam keadaan bangun maupun tidur. Kita baru sadar jika pernapasan kita
terganggu misalnya pada saat flu atau merasakan sesak napas, sehingga kita sulit untuk bernapas.

Jika kita sulit bernapas kepala akan pusing, dan kadang-kadang kita bantu dengan mulut untuk mengambil udara.

Adapun organ-organ yang berhubungan dengan pernapasan antara lain: rongga hidung
(cavum nasi), pangkal tenggorok (laring), batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok (bronkus), cabang bronkus (bronkulus), dan gelembung paru-paru (alveolus).

a. Rongga hidung (cavum nasi)
Menghirup udara pernapasan melalui rongga hidung merupakan tindakan yang tepat
sebab di dalam rongga hidung terdapat banyak rambut yang berfungsi sebagai penyaring
udara. Jika udara pernapasan banyak tercampuri debu atau zat-zat asing dapat tersaring oleh rambut hidung tersebut. Dengan demikian zat-zat atau debu tidak masuk ke dalam paru-paru.

Dalam hidung juga terdapat selaput lendir yang disebut selaput mukosa hidung. Selaput ini selalu lembap dan memberikan kelembapan kepada udara yang terhirup. Oleh karena itu, udara pernapasan yang masuk ke dalam hidung akan menjadi lembap dan hangat karena mengalami penyesuaian suhu badan sebelum masuk ke dalam paru-paru.

b. Batang tenggorok (trakea)
Batang tenggorok tidak sama dengan kerongkongan (esofagus). Meskipun dua istilah ini
merupakan alat tubuh yang berada di dalam leher, tetapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda, pada ujung batang tenggorok terdapat bagian yang disebut anak tekak atau epiglotis.

Alat ini merupakan katub pembatas antara saluran pernapasan atau trakea dengan saluran makanan atau kerongkongan. Letaknya tepat di pangkal rongga mulut. Alat ini akan menutup saluran pencernaan (kerongkongan) pada saat kita menghirup udara pernapasan dan akan menutup saluran pernapasan saat kita menelan makanan.

Batang tenggorok atau trakea merupakan saluran pernapasan yang memanjang dari
pangkal rongga mulut sampai dengan rongga dada. Trakea menghubungkan rongga hidung maupun rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, selain melalui hidung, udara pernapasan dapat juga diambil melalui mulut.

Batang tenggorok selalu dalam keadaan terbuka sehingga proses pernapasan dapat
dilakukan setiap saat. Dinding batang tenggorok merupakan gelang-gelang yang tersusun dari tulang rawan. Bagian dalam dinding batang tenggorok dilapisi selaput lendir yang memiliki sel-sel rambut getar. Rambut getar ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran yang masuk bersama udara pernapasan. Apabila udara yang masuk kotor dan tidak dapat dikeluarkan seluruhnya serta mengandung bakteri atau virus, maka akan mengakibatkan infeksi atau radang tenggorokan yang sangat mengganggu jalannya pernapasan.

Batang tenggorok bercabang ke kanan dan ke kiri, masing-masing cabang bermuara di
paru-paru, cabang tenggorok tersebut disebut bronkus. Apabila bronkus terkena radang,
maka timbul penyakit yang disebut bronkitis (radang bronkus). Bronkitis mengakibatkan
terjadinya penyempitan bronkus sehingga pernapasan menjadi terganggu. Pada umumnya
kejadian ini erat hubungannya dengan udara di sekitar penderita. Udara yang terlalu lembap atau dingin kemungkinan besar semakin memperparah bronkitis. Bronkitis dapat juga terjadi karena tubuh terlalu lelah atau karena alergi terhadap sesuatu hal, misalnya alergi terhadap makanan atau suhu udara, kondisi emosi atau perasaan hati seseorang juga dapat menyebabkan timbulnya gejala bronkitis.

Langkah terbaik untuk menghindarkan diri dari penyakit bronkitis adalah dengan cara
hidup sehat, menjauhi asap rokok (tidak merokok), tidak terlalu sering keluar malam, olahraga yang teratur terutama jalan kaki atau bersepeda, serta menjaga keseimbangan antara bekerja atau beraktivitas dengan istirahat.

c. Pangkal tenggorok
Apabila kita perhatikan bagian leher pada orang laki-laki dewasa, akan tampak adanya
tonjolan yang disebut jakun. Sebenarnya jakun tidak hanya dimiliki oleh laki-laki saja, wanita pun juga memilikinya, hanya saja jakun pada wanita tidak menonjol seperti pada laki-laki.

Jakun tersebut tersusun dari kutub pangkal tenggorok, perisai tulang rawan, serta gelanggelang tulang rawan. Di dalam jakun terdapat pita suara yang selalu bergetar apabila kita bersuara.

d. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru merupakan pusat dari proses pernapasan. Di dalam paru-paru terjadi peristiwa
pertukaran gas antara gas O2 dari luar dengan gas CO2 dan gas H2O (uap air) yang berasal dari dalam darah sebagai sisa proses oksidasi biologis.

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir atau tiga lobus,
sedangkan paru-paru kiri hanya memiliki dua gelambir. Paru-paru kanan dan paru-paru kiri terbungkus oleh selaput paru-paru yang sering disebut pleura. Di bagian bawah paru-paru terdapat otot diafragma atau sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada
di bagian atas dan rongga perut di bawahnya.

Selain sebagai pembatas, otot diafragma berperan aktif dalam proses pernapasan. Di
dalam paru-paru, cabang tenggorok (bronkus) bercabang-cabang dalam jumlah
yang cukup banyak. Cabang bronkus ini disebut bronkiolus. Pada masing-masing
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung halus mirip buah anggur yang berisi udara dan dinamakan gelembung paru-paru atau alveolus.

Di dalam paru-paru terdapat banyak sekali alveolus, kira-kira mencapai 300.000.000 alveolus dengan luas permukaan seluruhnya apabila direntangkan sekitar 80 meter persegi.

Alveolus penuh dengan pembuluh kapiler darah yang membentuk jaring-jaring. Melalui
kapiler-kapiler darah, terjadi proses pertukaran gas dari gas O2 dan CO2 dan gas H2O. Gas O2 berdifusi masuk dalam sel darah merah (bersenyawa dengan hemoglobin), sedangkan dari dalam sel darah merah dilepaskan gas asam arang atau CO2 serta uap air atau H2O yang kemudian dilepas melalui saluran pernapasan (hidung). Gas O2 yang telah diikat oleh hemoglobin dalam sel darah merah ini kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

Gangguan dalam sistem pencernaan antara lain:

1. Ulkus, adalah peradangan lambung akibat produksi HCl lebih banyak sehingga merusak dinding lambung sendiri.
2. Parotis (gondong), adalah radang kelenjar parotis karena virus.
3. Apendiksitis, adalah peradangan umbai cacing oleh bakteri.
4. Sariawan/malabsorpsi, adalah gangguan yang disebabkan oleh beberapa penyakit yang
dapat menurunkan absorpsi makanan dalam usus walau makanan telah dicerna dengan baik.
5. Mega kolon, adalah gangguan pencernaan yang berasal dari konstipasi parah sehingga terjadi penumpukan feses akibatnya proses buang air besar hanya terjadi satu kali dalam seminggu.
6. Disfagia, adalah kerusakan lambung karena alkohol atau racun.
7. Kanker lambung, adalah lambung rusak, timbul benjol-benjolan sehingga tidak berfungsi untuk mencernakan makanan. Hal ini disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, merokok, dan makanan awetan atau virus.
8. Muntah, adalah keluarnya makanan dan cairan karena kontraksi diafragma akibat
keracunan pada perut besar melalui makanan.
9. Diare, adalah penyerapan air pada kolon atau usus besar terganggu sehingga kerja kolon dipercepat.
10. Konstipasi (sembelit), adalah sulit buang air karena penyerapan air di kolon terlalu banyak sehingga feses menjadi padat dan sukar keluar.
11. Peritonitis, adalah radang pada selaput perut.
12. Kolik, adalah rasa sakit berulang-ulang karena kontraksi otot sangat kuat.
13. Gastritis, adalah radang mukosa pada lambung karena infeksi pada selaput lendir atau
mukosa lambung oleh bakteri.

Sistem Pencernaan Pada Manusia

Makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak dapat langsung diserap dan  diedarkan ke seluruh tubuh, tetapi harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu.

Proses pencernaan bertujuan untuk memperoleh sari-sari makanan yang siap diedarkan ke seluruh tubuh. Proses pengangkutan zat makanan ini dilakukan oleh darah. Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik artinya pengubahan makanan menjadi bagian-bagian yang kecil secara mekanik, misalnya dengan cara mengunyah di dalam mulut, sehingga makanan menjadi halus dan tidak terjadi perubahan zat.

Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan. Dalam hal ini terjadi perubahan zat makanan sehingga terjadi zat baru. Sistem pencernaan terdiri atas alat-alat pencernaan dan enzim pencernaan.

Alat-alat pencernaan pada manusia
Makanan yang kita makan tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Makanan tersebut diubah menjadi sari-sari makanan melalui proses pencernaan.

Sari-sari makanan tersebut diserap oleh tubuh dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Alat pencernaan makanan pada manusia, yaitu rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.

Dari rongga mulut, makanan masuk ke lambung melalui kerongkongan. Dari lambung,
makanan diangkut ke usus halus. Di usus inilah terjadi proses penyerapan. Sisa makanan yang telah diserap akan dibawa ke usus besar, dan akhirnya dibuang
dalam bentuk kotoran atau feses.

a. Rongga mulut (vacum oris)
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, ludah, dan lidah. Gigi mulai tumbuh pada saat bayi berusia kurang lebih 5 bulan. Pertumbuhan gigi dimulai dari gigi seri, kemudian diikuti gigi lainnya.

Gigi tumbuh lengkap sampai anak mencapai usia kira-kira 6 tahun. Gigi pada anak-anak dengan gigi tetap. Jenis gigi ini berjumlah 20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi
taring, dan 8 gigi geraham dengan susunan sebagai berikut.

Secara umum gigi manusia ada tiga macam, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
Gigi seri berfungsi untuk memotong dan menggigit, gigi taring untuk merobek-robek makanan, dan gigi geraham berperan dalam mengunyah makanan. Untuk memahami bagian-bagian dari gigi perhatikan gambar penampang gigi berikut ini.

Gigi melekat pada gusi karena adanya semen yang merupakan perekat gigi pada gusi. Kekurangan vitamin C mengakibatkan gusi rapuh dan mudah berdarah. Kebiasaan buruk seperti merokok akan mempercepat kerusakan gigi karena timbulnya plak dan
karang gigi.

Memakan makanan yang terlalu masam, terlalu manis, terlalu panas, dan terlalu dingin dapat mempercepat proses kerusakan gigi. Perubahan suhu yang mendadak akan memudahkan gigi retak.

Makanan dan minuman yang sesuai untuk kesehatan gigi memiliki suhu sekitar 20oC
sampai 40oC. Tindakan pencegahan terhadap kerusakan gigi akibat adanya
bakteri maupun kuman yang ada di sela-sela sebaiknya dilakukan dengan cara
menggosok gigi setelah makan. Kuman sangat menyukai sisa-sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi. Sisa-sisa zat gula saat mengisap kembang gula menyebabkan suburnya kehidupan kuman pada gigi yang akhirnya dapat menghancurkan gigi.

Gigi yang berlubang disebabkan oleh bakteri yang bertempat tinggal pada sela-sela gigi
dan menguraikannya menjadi asam yang akhirnya menembus email dan menimbulkan lubang pada gigi. Email merupakan lapisan yang menyelubungi gigi dan tampak dari luar. Email pada umumnya berwarna putih, tetapi ada juga yang berwarna kuning gading.

Pada zaman dahulu orang terbiasa menggosok gigi dengan ramuan tertentu sehingga lapisan emailnya berwarna hitam.

Bagian gigi yang tampak dari luar dan terlapisi oleh email dinamakan mahkota gigi,
sedangkan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan tidak tampak dari luar dinamakan akar gigi. Di antara puncak gigi atau mahkota gigi dengan akar gigi terdapat leher gigi. Bagian akar gigi menancap pada rahang dengan bantuan semen.
Di dalam rongga gigi terdapat pembuluh darah dan serabut saraf. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan sari makanan ke dalam sel-sel tulang gigi untuk menjaga pertumbuhan gigi.

Geraham belakang disebut juga geraham bungsu, karena tumbuhnya paling akhir, yaitu
sekitar 18 tahun ke atas. Oleh karena itu, umumnya siswa SMP jumlah giginya belum mencapai 32 karena geraham bungsunya belum tumbuh.

Dalam rongga mulut terdapat air liur atau ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yang
terletak di bawah lidah disebut kelenjar sublingualis. Pada air liur atau ludah terlarut air,
garam, lendir, dan enzim ptialin. Enzim ptialin mampu mengubah zat tepung pada makanan menjadi maltosa. Keluarnya air liur diatur oleh saraf yang dirangsang oleh bau makanan yang mengundang selera. Namun, tidak menutup kemungkinan bau yang tidak sedap pun akan merangsang keluarnya air liur. Oleh karena itu, jika kita mencium bau yang busuk, secara spontan kita ingin membuang ludah. Keberadaan air liur di mulut menjadikan makanan lebih mudah ditelan.

Lidah dalam rongga mulut berfungsi untuk membantu melancarkan proses pencernaan. Hal ini karena lidah membantu mengatur letak makanan dan membantu menelannya. Selain itu, di permukaan lidah terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang berguna untuk merasakan makanan, yakni rasa asin, manis, masam, dan pahit.

b. Kerongkongan (Esofagus)
Makanan yang sudah sampai di mulut, kemudian ditelan dan masuk ke kerongkongan
melalui persimpangan yang disebut laringo faring. Kerongkongan akan menggelembung jika berisi makanan dan akan memipih jika mengalami kekosongan. Kerongkongan terdiri dari otot polos yang dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristaltik.

Laringo faring terletak di belakang tenggorokan. Pada saat menelan makanan, bagian
faring menutup saluran udara, sehingga makanan masuk menuju kerongkongan. Apabila kita makan sambil berbicara, saat menelan bersamaan dengan menghirup udara sehingga faring menutup secara tidak sempurna. Sehingga peristiwa tersedak dapat terjadi karena sebelum makanan masuk ke paru-paru telah terdorong oleh udara keluar hidung.

Mengapa tidak keluar kembali ke mulut? Hal ini terjadi karena saluran udara tersebut berhubungan dengan rongga hidung sehingga makanan atau air yang masuk ke saluran udara akan didesak menuju ke rongga hidung. Oleh karena itu, pada saat makan jangan sambil berbicara atau sambil berlari, sebab menimbulkan yang membahayakan keselamatan kita.

c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung sering disebut perut besar atau kantong nasi, ada pula yang menyebut maag.
Lambung berbentuk seperti kantong dan terletak di rongga perut sebelah kiri. Makanan
dari kerongkongan masuk ke dalam lambung dan mengalami proses secara kimiawi dengan pertolongan enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar enzim atau kelenjar getah lambung.

Enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar lambung adalah:
1) HCl atau asam klorida, berfungsi membunuh mikroorganisme atau kumankuman
yang ikut masuk bersama makanan. Selain itu, enzim HCl juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
2) Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan protease.
3) Renin berfungsi mengendapkan kasein (kasein yaitu protein yang terdapat pada air susu) atau mengendapkan keju dari air susu.

Setelah makanan mengalami proses pencernaan di lambung, makanan menjadi lumat
seperti bubur. Selanjutnya, makanan ini sedikit demi sedikit keluar melalui pintu lambung yang disebut pilorus (bagian akhir dari lambung).

d. Usus halus (intestinum tenue)
Panjang usus halus kurang lebih 8,25 meter. Usus ini dibagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).

Usus dua belas jari (duodenum) merupakan bagian usus halus yang berhubungan langsung dengan lambung. Pada usus dua belas jari terdapat muara dua kelenjar, yaitu kelenjar empedu yang menghasilkan cairan empedu, dan kelenjar pankreas yang menghasilkan tiga macam enzim, yaitu:

1) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (glukosa).
2) Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3) Lipase, berfungsi menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

Makanan dalam usus halus dapat bergerak turun karena adanya gerak peristaltik yang
dilakukan oleh dinding-dinding usus. Makanan yang telah lumat akan mengalami proses
penyerapan pada bagian usus penyerapan (ileum), di sini terjadi penyerapan sari makanan, secara absorbsi masuk ke pembuluh darah.

Dinding usus penyerap berlipat-lipat untuk memperluas bidang penyerapan. Lipatan
tersebut berbentuk jonjot-jonjot usus (vili-vili usus). Di dalam jonjot-jonjot usus terdapat
pembuluh darah dan pembuluh kil atau pembuluh getah bening. Pembuluh darah
bertugas menyerap sari makanan dalam bentuk asam lemak dan gliserol (hasil dari pencernaan) untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Pembuluh kil yang terdapat pada jonjot-jonjot usus akhirnya bergabung dengan pembuluh limfe lainnya yang bermuara pada pembuluh darah di bawah tulang selangka.

Proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam dinding usus dapat berlangsung secara difusi dan osmosis serta dipengaruhi oleh kegiatan sel-sel hidup.

e. Usus besar (kolon)
Usus besar atau usus tebal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: usus besar naik (colon ascendens), usus besar mendatar (colon tranversus), dan usus besar turun (colon descendens).

Pada permukaan usus besar naik, di bagian bawah terdapat tonjolan yang disebut umbai cacing (apendiks).

Apabila terisi oleh biji-bijian yang kecil, maka biji-biji ini akan membusuk karena tidak dapat dicerna oleh usus besar, sehingga mengakibatkan usus buntu (apendiksitis). Dalam usus besar, makanan tinggal ampas dan air. Air tersebut kemudian diserap oleh dinding usus besar sehingga sisa makanan yang berupa ampas menjadi padat. Pada usus besar terjadi proses pencernaan biologis yaitu sisa-sisa makanan yang dibusukkan oleh bakteri sehingga sisa-sisa makanan berbentuk tinja.

Bakteri yang terdapat dalam usus besar juga berfungsi menghasilkan vitamin K yang
sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah. Vitamin K ditampung pada usus besar
turun bagian bawah yang agak membesar (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Anus dikendalikan oleh dua otot melingkar, yaitu otot polos yang terletak di sisi dalam dan otot lurik yang terletak di sisi luar.

Fungsi Makanan Bagi Manusia

Makanan yang setiap hari kita makan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan
oleh tubuh. Makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh tersebut
dinamakan makanan bergizi.

Biasanya orang berpendapat bahwa makanan yang bergizi adalah makanan yang mahal harganya, misalnya ikan, telur, susu, keju, dan lain-lain.

Padahal makanan yang bergizi dapat berupa tahu, tempe, atau sayur-sayuran yang
harganya lebih murah. Oleh karena itu, dalam menyusun menu makanan kita harus pandaipandai memilih makanan yang bergizi.

Selain bergizi, makanan yang kita makan setiap hari harus lengkap dan seimbang. Makanan yang lengkap artinya makanan yang mengandung semua bahan yang diperlukan tubuh, seimbang artinya sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Setiap orang membutuhkan makanan seimbang yang berbeda-beda menurut berat
badan, jenis kelamin, kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan, dan umur seseorang.

Makanan yang kita makan jangan terlalu banyak, juga jangan terlalu sedikit. Jika makanan yang kita makan terlalu banyak maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas (kegemukan), penyakit jantung, kolesterol, ginjal, asam urat, sesak napas, dan lain-lain.

Kebutuhan makanan pada bayi
Bayi sangat membutuhkan makanan yang bergizi, karena bayi membutuhkan proses
pertumbuhan yang cepat, dibanding dengan orang dewasa, organ-organ tubuh bayi belum
sempurna fungsinya.

Makanan untuk bayi harus mudah dicerna karena makanan yang sesuai dengan kondisi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan tubuh bayi, dan mengandung zat antibodi untuk mengantisipasi penyakit, ASI juga bersifat
steril, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan suhu bayi.

Ada seorang ibu dengan berbagai alasan terpaksa tidak dapat menyusui anaknya sendiri,
dan memutuskan untuk menggantinya dengan susu formula. Meskipun gizinya sama, tetapi hubungan sang anak dengan sang ibu tidak seperti ibu yang menyusui sendiri anaknya, sebab dengan menyusui dapat terjalin hubungan kasih sayang yang lebih erat antara ibu dan anak.

Selain itu, susu formula tidak mengandung zat antibodi, sehingga sang bayi mungkin mudah tertular penyakit tertentu.

Kandungan Zat Makanan Yang Dibutuhkan Manusia

Jenis dan jumlah makanan yang dimakan masing-masing orang dalam suatu daerah yang
sama dapat berbeda, apalagi dengan daerah lain, atau dengan negara lain. Selera makan
dengan jenis makanan dan olahan makanan di suatu daerah juga menyebabkan kebiasaan
makan yang berbeda-beda. Tetapi yang penting adalah semua makanan yang masuk ke dalam tubuh harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan kita terdiri dari tiga kelompok utama yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, tubuh kita juga membutuhkan sejumlah kecil vitamin dan mineral.

Zat-zat yang terkandung di dalam makanan

a. Protein
Protein tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang ditambah sulfur dan fosfat. Protein banyak terdapat pada tumbuhan, seperti pada biji-bijian terutama pada kacang-kacangan dan gandum, juga terdapat pada hewan seperti daging, telur, ikan, susu, ayam, dan lain-lain. Protein dari tumbuhan disebut protein nabati, sedangkan yang berasal dari hewan disebut protein hewani. Fungsi protein antara lain:

1) sebagai penghasil kalori setelah karbohidrat dan lemak,
2) membangun jaringan baru,
3) mengganti sel-sel yang rusak,
4) menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

Jika karbohidrat dan lemak sudah tidak ada maka protein akan diubah menjadi energi.
Tiap-tiap 1 gram protein jika dibakar akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Protein sangat
dibutuhkan bagi anak-anak yang sedang tumbuh, ibu hamil, dan orang yang baru sembuh dari penyakit (untuk mengganti sel-sel yang rusak akibat penyakit). Bagi orang yang sudah tidak mengalami pertumbuhan, kebutuhan protein lebih sedikit. Jika protein yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebih, sisanya tidak dapat disimpan dalam tubuh, sehingga harus dikeluarkan dari tubuh setelah dirombak terlebih dahulu.

b. Lemak
Lemak juga merupakan sumber energi setelah karbohidrat. Lemak juga tersusun atas
unsur C, H, dan O tetapi energi yang ditimbulkan lebih banyak dibandingkan dengan
karbohidrat. Lemak dapat menghasilkan 9,3 kilokalori setiap pembakaran 1 gram lemak.
Pada umumnya diperlukan 0,5 - 1 gram untuk setiap kilogram berat badan. Coba, berapa
gram zat lemak yang dibutuhkan tubuhmu setiap hari?

Makanan yang mengandung lemak ada yang berasal dari tumbuhan dan ada pula yang
berasal dari hewan. Lemak yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati, contohnya:
kacang-kacangan, minyak kelapa, avokad, margarin, dan sebagainya. Lemak yang berasal
dari hewan disebut lemak hewani, contohnya susu, lemak daging, mentega, keju, telur, minyak ikan, dan sebagainya. Adapun fungsi lemak antara lain:

1) sebagai sumber energi setelah karbohidrat,
2) sebagai pelarut vitamin A, D, E, K
3) melindungi organ-organ tubuh yang penting (seperti: mata, jantung, ginjal, usus, dan lain-lain),
4) melindungi tubuh terhadap suhu yang rendah.

Makanan yang berlemak sangat dibutuhkan bagi anak-anak pada masa pertumbuhan, tetapi bagi orang yang sudah dewasa dan sudah tua jika terlalu banyak makanan yang
berlemak akan mengganggu kesehatannya. Lemak mengandung kolesterol yang penting dalam membentuk membran sel dan hormon tetapi jika kelebihan zat lemak, maka
kolesterol akan mengendap di dalam dinding pembuluh darah, sehingga menjadi sempit dan menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Kelebihan lemak juga dapat ditimbun di bawah kulit sehingga menyebabkan kegemukan.

c. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O2). Makanan yang mengandung karbohidrat antara lain tepung dan gula.

Zat tepung terdapat pada nasi, sagu, ketela pohon, roti, kentang, ubi, dan lain-lain, sedangkan gula terdapat pada buah-buahan, sayur, dan susu. Karbohidrat dapat menghasilkan energi.

Tiap 1 gram karbohidrat jika dibakar menghasilkan energi 4 - 4,1 kilokalori. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk aktivitas tubuh sehari-hari. Energi yang dibutuhkan tiap-tiap orang jumlahnya berbeda-beda hal ini tergantung pada macam kegiatan, jenis kelamin, usia, dan berat badan. Perhatikan beberapa contoh berikut.

Orang yang bekerja keras dengan banyak mengeluarkan keringat membutuhkan energi
lebih banyak dibandingkan orang yang bekerja di kantor yang tidak banyak mengeluarkan keringat. Anak muda lebih banyak membutuhkan energi dibandingkan dengan orang tua, sebab anak muda umumnya lebih banyak melakukan kegiatan fisik dibanding orang tua; laki-laki pada umumnya lebih banyak membutuhkan energi daripada perempuan, sebab laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas yang membutuhkan fisik dibanding perempuan.

Berat badan pun sangat memengaruhi kebutuhan energi, karena orang yang lebih berat
jumlah sel-selnya lebih banyak dibanding yang lebih ringan. Sel merupakan makhluk hidup terkecil yang membutuhkan energi. Untuk aktivitas sel tersebut, misalnya untuk penebalan sel dan untuk kegiatan di dalam sel. Oleh karena itu, orang yang lebih berat lebih banyak membutuhkan energi dibanding dengan yang lebih ringan.

Jika karbohidrat yang dimakan ada kelebihan, maka karbohidrat di dalam tubuh akan
disimpan di dalam hati, darah, dan otot menjadi glikogen hati, glikogen otot, dan glikogen (gula darah). Karbohidrat dalam tubuh juga dapat diubah menjadi lemak.

d. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa kimia yang berada pada makanan dan berperan penting
untuk kesehatan dan pertumbuhan. Vitamin tidak seperti karbohidrat, lemak, dan protein
sebab vitamin tidak dapat menghasilkan energi. Meskipun demikian, vitamin sangat dibutuhkan untuk mengatur metabolisme dalam tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit setiap hari harus masuk bersama-sama makanan. Berdasarkan daya larutnya vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.

1) Vitamin yang larut dalam air
a) Vitamin B1
Vitamin B1 disebut juga anti beri-beri. Sumber vitamin B1 terdapat pada hati, jantung,
ginjal, otak, susu, kuning telur, kulit ari padi, gandum, wortel. Fungsi vitamin B1 adalah
untuk metabolisme karbohidrat dan memengaruhi kadar air dalam tubuh. Jika kekurangan
vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri.

b) Vitamin B2
Sumber vitamin ini terdapat pada telur, hati, kacang-kacangan, tomat, dan buah-buahan.
Jika kekurangan vitamin B2 menyebabkan mata kabur (katarak), luka pada sudut mulut,
dan bibir kemerahan sampai mengelupas (keilosis).

c) Vitamin B6
Sumber vitamin ini terdapat pada telur, hati, ikan, daging, dan sayuran. Vitamin B6 sangat penting dalam pertumbuhan. Jika kekurangan vitamin B6 akan menyebabkan
gejala pelagra, anemia, dan sukar buang air besar.

d) Vitamin C
Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan yang masak dan sayur-sayuran. Kebutuhan vitamin C berbeda-beda tergantung umur dan kebutuhan. Fungsi vitamin C adalah mengaktifkan enzim perombak protein dan lemak, untuk oksidasi dan dehidrasi sel, memengaruhi kerja anak ginjal, dan untuk membentuk protrombin. Kekurangan
vitamin C dapat menyebabkan pendarahan dalam kapiler darah, pendarahan dalam sumsum tulang, dan kerusakan tulang. Gejala-gejala yang timbul karena kekurangan vitamin C adalah terjadi pendarahan gusi, pendarahan di bawah kulit, dan
mudah sakit perut.

2) Vitamin yang larut dalam lemak
a) Vitamin A
Vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, mentega, susu, hati, dan lain-lain. Pada
makanan misalnya wortel, sayuran, dan buah-buahan. Fungsi vitamin A adalah sebagai
penunjang pertumbuhan dan anti infeksi. Jika kekurangan vitamin A akan menyebabkan
mudah terkena infeksi, lapisan epitelium mudah rusak, rabun senja, dan mata buta
(xeroftalmia).

b) Vitamin D
Vitamin D banyak terdapat pada susu, daging, sayuran, minyak ikan, telur, mentega,
pisang dan lain-lain. Semua itu dalam bentuk provitamin D sehingga dengan bantuan
sinar matahari dalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin D.Vitamin D berperan dalam
proses pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat
menyebabkan penyakit rakhitis.

c) Vitamin E
Vitamin E banyak terdapat pada kuning telur, susu, lemak daging, ginjal, dan kecambah
kacang hijau. Fungsi vitamin E adalah menjaga struktur sel-sel darah merah, menjaga
keremajaan sel, mencegah pendarahan pada ibu hamil, dan mencegah keguguran.

d) Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin antipendarahan (antihermoragia) sebab vitamin K
diperlukan untuk membentuk protrombin dalam hati. Protrombin adalah faktor yang
penting dalam proses pembekuan darah sumber vitamin K antara lain terdapat pada kangkung, kubis, bayam, hati, daging, wortel, minyak kedelai, dan tomat. Vitamin K
juga dapat dibuat oleh bakteri Escherichia coli di dalam usus besar. Kekurangan vitamin
K dapat menyebabkan darah sukar membeku.

e. Mineral
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh, agar fungsi organ tubuh tetap normal. Mineral
berfungsi sebagai penyusun tubuh, mempercepat reaksi, dan menjaga proses fisiologi tubuh.

Mineral banyak terdapat pada daging, sayuran, buah-buahan, susu, keju, dan lain-lain. Contoh-contoh mineral antara lain: Besi (Fe), Kalsium (Ca), Kalium (K), Natrium (Na), Yodium (I), Magnesium (Mg), Fosfor (P), dan Sulfur (S).

1) Besi (Fe)
Berguna untuk membentuk hemoglobin, berperan dalam respirasi sel, berperan dalam
pengikatan oksigen oleh darah. Jika kekurangan zat besi (Fe) akan menyebabkan penyakit anemia, zat besi (Fe) banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau, hati, daging, dan telur.

2) Kalsium (Ca)
Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, kuning telur, mentega, udang, buah-buahan,
sayur-sayuran seperti kubis, kacang-kacangan, bawang, dan lain-lain. Kalsium penggunaannya diatur oleh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar anak ginjal yaitu hormon parathormon.

Fungsi kalsium antara lain membantu proses pembentukan darah, membantu proses
penggumpalan darah, membentuk matriks tulang dan gigi, bersama-sama fosfor, membantu menghantarkan rangsang saraf, dan membantu kontraksi otot.

Penggunaan kalsium bagi setiap orang berbeda-beda terutama bagi anak-anak, ibu hamil
dan menyusui membutuhkan lebih banyak dibanding orang dewasa biasa. Laki-laki dan
perempuan dewasa kurang lebih membutuhkan 0,8 kalsium gram per hari. Jika kekurangan kalsium akan menimbulkan gangguan-gangguan seperti pertumbuhan tulang tidak normal (tulang menjadi lunak) disebut rakhitis, sering terjadi kejang pada otot (kram), darah sukar membeku, gigi keropos dan berwarna hitam dan lain-lain.

3) Yodium (I)
Yodium sangat penting guna menyusun hormon tiroksin yang dikeluarkan oleh kelenjar
gondok. Fungsi hormon tiroksin untuk mengatur metabolisme dalam tubuh. Bahan makanan yang mengandung yodium antara lain minyak ikan, ikan laut, garam beryodium, sayur-sayuran yang berwarna hijau. Kekurangan yodium pada bayi dapat menyebabkan pertumbuhannya terlambat dan kelenjar gondoknya membesar.

4) Magnesium (Mg)
Fungsi magnesium dalam tubuh antara lain sebagai bahan yang penting dalam pembentukan tulang, otot, dan sel darah merah; sebagai katalisator (mempercepat reaksi) dalam tubuh; dan membantu dalam pernapasan sel. Bahan makanan yang mengandung magnesium contohnya, daging, susu, dan jenis padi-padian. Jika kekurangan magnesium dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah jantung, kerusakan ginjal, dan tidak dapat mengendalikan emosi.

5) Fosfor (P)
Bahan makanan yang mengandung fosfor misalnya ikan, jagung, dan kacang-kacangan.
Fungsi dari fosfor antara lain untuk proses metabolisme, membentuk matriks tulang, berperan dalam kontraksi otot, bahan pembentuk fosfatial, dan berperan dalam pewarisan sifat keturunan. Jika kekurangan fosfor dapat mengakibatkan proses metabolisme terganggu, pertumbuhan tulang terganggu (rakhitis), kerusakan gigi, timbul kejang-kejang pada otot, dan darah sukar membeku.

6) Sulfur (S)
Bahan makanan yang mengandung sulfur antara lain telur, susu, daging, keju, dan sayuran. Fungsi sulfur adalah sebagai penyusun vitamin (tiamin, biotin, dan lain-lain), mengaktifkan enzim tertentu serta membantu menyimpan dan membebaskan tenaga. Jika kekurangan sulfur dapat mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, kekurangan salah satu vitamin, dan tubuh kurang bertenaga.

7) Kalium (K)
Bahan makanan yang banyak mengandung kalium misalnya buah-buahan dan sayuran.
Kegunaan kalium antara lain menjaga agar denyut jantung normal, mengatur pengeluaran
insulin dari pankreas, membantu meneruskan rangsang saraf, dan membantu kontraksi otot.

Jika kekurangan kalium dapat mengakibatkan denyut jantung tidak normal dan otot tidak
bertenaga.

8) Natrium (Na)
Sumber natrium adalah garam dapur yang berasal dari laut. Garam dapur merupakan
persenyawaan antara natrium dan klorida menjadi NaCl. Kegunaan natrium antara lain untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, membantu agar sel-sel otot dan sel-sel saraf tetap peka, menjaga keseimbangan asam dan basa cairan tubuh. Jika
kekurangan natrium pengaturan suhu tubuh akan terganggu, mudah lelah, dan mudah kejang otot.

Cara Kerja Otot Manusia

Otot-otot kita mampu bekerja karena adanya tenaga. Tenaga siap pakai adalah tenaga
yang tersimpan dalam sel-sel otot atau biasa disebut ATP (Adenosin Tri Phosphat).

Sementara itu, tenaga yang tersimpan dan pemakaiannya tidak langsung atau harus diubah menjadi tenaga disebut glikogen.

a. Kerja otot polos
Cara kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Otot ini bekerja tanpa kita
sadari, misalnya otot-otot pada saluran pencernaan. Makanan yang kita telan dapat berjalan masuk ke lambung karena adanya gerak otot-otot pada kerongkongan, sehingga makanan seolah-olah diremas-remas menuju ke lambung. Gerakan ini disebut gerak peristaltik. Gerakannya lembut tetapi teratur, sehingga tidak cepat lelah.

b. Kerja otot lurik
Di dalam otot lurik mengandung tenaga, akan tetapi jika tidak mendapatkan rangsangan
dari saraf, otot tersebut tidak dapat bekerja. Faktor-faktor yang memengaruhi kerja otot
adalah adanya rangsangan dari saraf dan adanya tenaga.

Otot lurik akan mengendor (relaksasi) dalam keadaan istirahat, sedangkan dalam keadaan
bekerja (kontraksi) otot tersebut bersifat tegang, pendek, besar, dan keras. Hal ini terlihat
pada bekerjanya otot rangka. Jika kita akan lari, saraf akan bekerja memerintahkan otot
kaki untuk bergerak. Bergeraknya otot-otot kaki menggunakan tenaga siap pakai yang disebut ATP. ATP ini makin lama makin habis. Apabila tenaga habis dan masih dipaksa untuk berlari, dapat mengakibatkan kita kehabisan tenaga atau bahkan dapat jatuh pingsan.

Bila otot lurik bekerja akan menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu atau asam
laktat. Asam susu ini bersifat racun. Setelah berolahraga, badan akan terasa capek karena
banyak terdapat timbunan asam susu ini. Asam susu ini secara pelan-pelan dibawa darah
untuk dibuang melalui alat pengeluaran (ginjal). Otot-otot yang sering digerakkan atau dilatih akan mengalami pembesaran (hipertrofi), sebaliknya otot yang tidak sering digerakkan maka makin lama makin kisut (atrofi).

Otot sinergis adalah kerja dua otot yang sama-sama berkontraksi untuk menggerakkan tulang.

Contohnya, otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah. Kedua otot ini bekerja sama dalam menggerakkan telapak tangan menengadah (supinasi) atau menelungkup (pronasi). Otot yang bekerja sama secara berlawanan disebut antagonis.

Bisep adalah otot yang memiliki dua tendon yang melekat pada tulang, sedangkan trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon yang melekat pada tulang. Jika otot bisep berkontraksi, lengan bawah akan terangkat. Untuk mengembalikan lengan
bawah pada kedudukan semula, otot trisep berkontraksi. Jadi, kerja otot bisep merupakan otot fleksor (otot yang membengkokkan sendi) dan otot trisep merupakan otot ekstensor (otot yang meluruskan sendi) yang saling berlawanan.

c. Kerja otot jantung
Otot jantung kerjanya otonom (bekerja sendiri). Tanpa kita perintah, otot jantung akan
memompa darah sehingga bilik berkontraksi. Pada saat menerima darah, bilik akan mengendor. Kerja otot jantung dipengaruhi oleh saraf yang terdapat pada jantung.

Otot Sebagai Gerak Aktif Pada Manusia

Otot (musculus) disebut juga daging. Otot merupakan alat gerak aktif karena mampu
menggerakkan tulang. Hal ini dikarenakan otot mampu berkontraksi (mengkerut) dan relaksasi (mengendor). Otot yang mampu menggerakkan tulang adalah otot yang melekat pada tulang atau rangka yang disebut otot lurik, sedangkan otot polos dan otot jantung tidak menggerakkan tulang, karena tidak melekat pada tulang atau rangka.

Otot lurik dapat berkontraksi karena mempunyai energi yang tersimpan dalam otot yang
disebut ATP (Adensin Tri Phosphat). ATP tersedia dari hasil pembakaran atau oksidasi
makanan (baik karbohidrat maupun lemak). Jika otot terus-menerus berkontraksi, maka energi akan habis sehingga harus membentuk ATP lagi.

Berdasarkan susunan dan fungsinya, otot dibedakan menjadi:
a. Otot lurik (Serat Lintang)
Otot ini tersusun atas sel-sel yang berbentuk serabut dan di bagian tepi mengandung inti. Jika dilihat di bawah mikroskop akan tampak bagian yang gelap dan terang
seperti lurik. Oleh karena itu, disebut otot lurik atau disebut otot seran lintang karena bagian gelap dan terang arahnya melintang.

Serabut-serabut otot merupakan kumpulan dari selsel otot sehingga membentuk jaringan. Serabut-serabut otot bergabung menjadi satu dan dibungkus dengan selaput fasia propia menjadi berkas otot yang lebih besar.

Berkas-berkas otot bergabung menjadi satu kesatuan lagi dan dilapisi selaput yang disebut fasia superfisialis. Gabungan otot ini akan membentuk daging yang di bagian tengahnya terjadi pembesaran disebut empal, sedangkan di bagian-bagian ujungnya disebut tendon (urat). Ujung tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo sedangkan yang melekat pada tulang dan bergerak disebut insersi.

Sifat-sifat otot lurik adalah sistem kerjanya dipengaruhi oleh kehendak kita, cara kerjanya
cepat dan cepat lelah, gerakannya tidak teratur, inti sel lebih dari satu dan letaknya di tepi.

b. Otot jantung
Otot pada jantung tersusun dari sel-sel otot yang bergaris melintang seperti lurik yang terdiri dari serabut-serabut otot membentuk berkas otot, sedangkan intinya
terdapat di tengah dan terletak pada dinding jantung.

Otot jantung memiliki sifat-sifat yang menunjukkan sifat gabungan antara otot lurik dan otot polos. Otot jantung berbentuk serabut memanjang bercabang-cabang seperti
otot lurik, namun cara bekerja otot jantung di luar kesadaran seperti otot polos. Gerakannya teratur dan tidak cepat lelah.

Jika gerakan jantung tidak teratur, jantung akan mudah rusak. Jantung adalah organ
tubuh yang paling vital. Oleh karena itu, harus selalu dijaga kesehatannya. Faktor-faktor
penyebab gerakan jantung tidak normal adalah terkejut, takut, marah, olahraga yang tidak
teratur, banyak mengkonsumsi makanan berlemak, minum-minuman keras, dan merokok.

c. Otot polos
Otot polos tersusun dari sel-sel otot polos, bentuknya polos, tidak memiliki bagian yang gelap dan bagian yang terang. Sel-sel otot hanya mempunyai satu inti. Otot polos banyak menyusun organ-organ tubuh, misalnya dinding usus, dinding saluran kelenjar, saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dinding lambung, saluran ekskresi, dinding pembuluh darah dan getah bening, hati, ginjal, dan limfa.

Gangguan Dan Kelainan Pada Tulang Manusia

Tulang-tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan tulang sejak lahir, karena makanan yang kita konsumsi setiap hari, posisi tubuh yang salah, terkena penyakit, kecelakaan, dan lain-lain. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan gangguan tulang atau penyakit pada tulang.

Kebiasaan posisi tubuh yang salah
Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan gangguan pada tulang. Jika posisi duduk
dengan punggung membungkuk maka tulang belakang akan melengkung ke kiri, ke kanan, ke depan, atau ke belakang.

Melengkungnya tulang belakang tersebut dipengaruhi oleh posisi dan kebiasaan duduk.
Kelainan tulang punggung dapat dibedakan menjadi tiga:
a. Skoliosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke kiri atau ke kanan.
b. Kifosis, yaitu tulang punggung terlalu melengkung ke belakang.
c. Lordosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke depan.

Oleh karena itu kita harus membiasakan duduk dengan sikap yang benar yaitu duduk
dengan sikap tegak dan tidak membengkok ke kanan atau ke kiri.

Gangguan tulang karena penyakit
Beberapa penyakit tulang dapat disebabkan oleh mikroorganisme, baik virus maupun
bakteri, di antaranya sebagai berikut.
a. Polio
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang menyerang tulang, sehingga menjadi lumpuh (tidak bertenaga) atau pertumbuhannya mengecil dan tidak sempurna.

b. Layuh semu
Layuh semu terjadi akibat infeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan
akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibatnya tulang-tulang anggota gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau tidak bertenaga.

c. Kaku sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian di mana sendi tidak dapat digerakkan.
Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit sifillis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.

d. Kanker tulang
Virus juga dapat merusak pertumbuhan sel-sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di
beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh benjolan-benjolan yang dapat berpindah-pindah dan timbul rasa sakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

e. TBC tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tubercolosis sehingga tulang
menjadi rusak.

Gangguan/kelainan tulang yang disebabkan oleh faktor keturunan (sifat keturunan)
Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan diwariskan kepada
keturunannya, sifat itu disebut gen. Misalnya, kelainan bentuk tulang punggung yang dialami orang tua yang disebabkan oleh gen maka akan diwariskan kepada keturunannya.

Gangguan/kelainan tulang yang disebabkan oleh makanan
Pertumbuhan tulang-tulang sangat tergantung dari makanan yang kita makan setiap hari.
Makanan yang kita makan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Misalnya, mengandung zat kapur, fosfor dan vitamin D.

Kekurangan zat kapur (kalsium) dan vitamin D pada tulang, dapat menyebabkan
pertumbuhan tulang pada kaki terganggu, akibatnya tulang menjadi lunak dan bengkok. Jika bengkoknya ke dalam, kaki membentuk huruf X, tetapi jika bengkoknya keluar, membentuk huruf O. Pada orang tua, jika kekurangan kalsium maka punggung dapat membungkuk.

Gangguan/kelainan tulang karena kecelakaan
Gangguan/kelainan tulang karena kecelakaan antara lain:
a. Fraktura, jika terjadi patah tulang pada saat kecelakaan.
b. Fisura, jika tulang mengalami retak.
c. Urai sendi, jika terjadi pergeseran sendi karena selaput sendi sobek.
d. Kalus, jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul gelembung pada bagian sambungan tulang, tempat sambungan tulang yang menggelembung setelah sembuh.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan dan penyakit pada tulang, antara
lain:
a. Setiap hari makan makanan yang mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin D
b. Membiasakan duduk dengan posisi yang benar.
c. Memvaksinasi polio pada anak-anak balita.
d. Menghindari penyakit sifilis dengan cara hidup sehat dan berperilaku sehat serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Berolahraga yang teratur.
f. Hindari kecelakaan dengan berhati-hati di jalan atau di tempat lain.
g. Seringkali mendapatkan sinar matahari pagi.