Saturday, February 16, 2013

Masalah Masalah Akibat Pertambahan Penduduk

Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan untuk melangsungkan hidupnya. Semakin besar jumlah populasi manusia semakin banyak pula sarana yang dibutuhkan dan sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia.

Air bersih, udara bersih, pangan, tempat tinggal, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya diperlukan dalam kehidupan manusia. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Alam dengan bantuan manusia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi limbah manusia tetapi tidak
mampu menghadapi mesin-mesin, gedung pencakar langit dan pencemaran industri. Apa yang terjadi apabila populasi manusia terus meningkat?

Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah, manusia mengubah ling-kungannya. Pemanfaatan ilmu dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia selain memberikan manfaat ternyata ada pula dampak negatif yang ditimbulkannya.

Beberapa keuntungan dari kemajuan ilmu dan teknologi, antara lain hubungan komunikasi menjadi lancar dan cepat, penggunaan mesin-mesin yang mempercepat dan
memperingan pekerjaan, penemuan pupuk, dan obat-obatan yang menunjang produksi pangan dan masih banyak keuntungan lainnya.

Selain itu, pemanfaatan ilmu dan teknologi juga menimbulkan berbagai pencemaran baik pencemaran udara, air, tanah, dan suara. Gas buangan kendaraan bermotor, limbah industri, kegiatan rumah tangga. dan kegiatan pertanian dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.

Hubungan kepadatan penduduk dengan kebutuhan air dan udara bersih
Semua makhluk hidup memerlukan air dan udara untuk hidupnya. Coba, kamu ingat kembali ciri-ciri makhluk hidup. Manusia membutuhkan air untuk keperluan minum dan keperluan rumah tangga lainnya. Selain itu, air juga dibutuhkan untuk berbagai keperluan lain, misalnya untuk industri, irigasi, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.

Semakin bertambah jumlah penduduk, maka kebutuhan air bersih pun semakin meningkat. Sementara itu, kemampuan tanah menahan air semakin berkurang demikian pula pencemaran air semakin banyak sehingga kualitas air menurun. Hal ini dapat menimbulkan kekurangan air bersih terutama pada daerah-daerah yang berpenduduk padat.

Udara dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas. Asap, kabut, dan zat-zat pencemar yang terkandung di dalamnya terus meningkat karena kegiatan-kegiatan manusia. Pencemaran udara dapat berakibat timbulnya penyakit pada pernapasan, kulit, dan mata. Pencemaran udara dapat menyebabkan perubahan iklim dan cuaca yang memengaruhi tumbuhan, hewan, dan semua mahkluk hidup di bumi.

Kepadatan penduduk dan kebutuhan makanan
Makanan manusia sangat bervariasi mulai dari biji-bijian, buah, sayur, umbi, ikan, daging, dan lain-lainnya. Berbagai upaya dilakukan manusia untuk meningkatkan
produksi pangan.

Penggunaan mesin-mesin, pupuk, obat pembasmi hama, dan upaya lainnya dilakukan
manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun demikian, apabila jumlah
penduduk terus meningkat dengan pesat produksi pangan tidak mampu mengimbangi
pertambahan penduduk, maka kelaparan akan menjadi persoalan rumit yang dihadapi manusia. Sementara itu, sebagian lahan pertanian digunakan untuk perumahan dan keperluan lainnya.

Kepadatan penduduk dan kebutuhan lahan
Kepadatan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan perumahan  meningkat pula. Di kota-kota besar sering kita temukan tempat tinggal yang kumuh di tepi-tepi sungai, kolong jembatan, dan tempat lain karena terbatasnya lahan untuk tempat
tinggal, bahkan kadang-kadang tempat tinggal hanya terbuat dari karton dan plastik. Kepadatan penduduk yang semakin tinggi juga membutuhkan lahan untuk pertanian, industri, pertokoan, perkantoran, jalan raya, dan keperluan lainnya.

Kepadatan penduduk dan kerusakan lingkungan
Manusia memanfaatkan dan mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan mesin-mesin pertanian, pembuatan bendungan, jalan, terowongan, pengeringan rawa, dan lain-lain mempakan usaha manusia untuk membuat lingkungan yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun demikian. selain memperoleh manfaat juga ada dampak negatif dari usaha manusia untuk mengubah lingkungannya.

Kemajuan ilmu dan teknologi dupat menimbulkan berbagai pencemaran. Pencemaran dapat disebabkan oleh unsur kimia yang terlarut dalam air atau cairan lain, energi panas, suara bising, limbah pabrik, kendaraan bermotor, pabrik, dan lain-lain. Pencemaran udara
terjadi akibat asap kendaraan bermotor, pabrik, dan kegiatan lainnya menyebabkan berbagai penyakit pada manusia serta berpengaruh terhadap perubahan cuaca dan iklim yang memengaruhi seluruh kehidupan di bumi.

Pencemaran air terjadi karena pembuangan kotoran dan limbah ke sungai. Zat kimia yang terkandung dalam limbah industri menyebabkan air tercemar. Pabrik-pabrik memerlukan
banyak air untuk pendinginan air yang panas dibuang kembali ke sungai atau danau, sehingga menaikkan suhu air. Hal tersebut dapat menyebabkan beberapa jenis tumbuhan dan hewan tidak dapat bertahan hidup.

Pencemaran tanah terjadi karena penggunaan pestisida dan zatzat kimia yang berlebihan. Hal tersebut dapat mengganggu proses perombakan biologis dan dapat mengancam kepunahan beberapa spesies tertentu.

Selain itu, masih ada beberapa akibat lain dari usaha manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan penduduk yang pesat maka kebutuhan manusia pun semakin meningkat pula.

Kepadatan Populasi Manusia

Kepadatan populasi manusia dikenal juga sebagai kepadatan penduduk. Apakah yang dimaksud kepadatan penduduk tersebut? Kepadatan penduduk pada suatu daerah dapat dihitung dengan membandingkan banyaknya penduduk dengan luas daerah yang ditempati, biasanya dinyatakan dengan jumlah penduduk tiap-tiap km2.

Kepadatan penduduk di kota-kota besar umumnya lebih besar daripada di desa. Penduduk memerlukan banyak sarana dan fasilitas yang antara lain berupa air, listrik, angkutan, sekolah, toko, pasar, dan lain-lain.

Kota-kota besar yang mempunyai kepadatan penduduk besar tentu membutuhkan sarana dan fasilitas yang lebih banyak pula. Apabila pengelolaannya kurang baik, maka akan menimbulkan banyak permasalahan, antara lain kemacetan lalu lintas, pcmukiman kumuh, polusi, dan masalah-masalah lainnya.

Kepadatan penduduk pada suatu daerah dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan jumlah penduduk pada suatu daerah dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Suatu daerah akan mengalami perubahan jumlah penduduknya apabila ada yang lahir, mati, dan pindah. Mulai abad ke 20 penduduk
dunia bertambah dengan pesat.

Natalitas (angka kelahiran)
Angka kelahiran dapat dihitung dari jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Angka kelahiran dapat dihitung dengan cara membagi jumlah kelahiran bayi yang hidup dengan jumlah penduduk dikalikan 1000

Mortalitas (angka kematian)
Angka kematian menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Angka kematian dihitung dengan jumlah kematian dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk kemudian dikalikan 1000

Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi biasanya merupakan perpindahan yang relatif permanen dari suatu tempat ke tempat yang
lain.

Orang yang melakukan migrasi disebut migran. Migrasi dapat terjadi dalam suatu negara atau antarnegara. Migrasi antarnegara merupakan perpindahan penduduk dari suatu
negara ke negara yang lain. Masuknya penduduk ke dalam suatu negara disebut imigrasi, sedangkan perpindahan penduduk meninggalkan suatu negara disebut emigrasi.

Migrasi dalam suatu negara merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah, baik provinsi atau kabupaten ke daerah lain masih dalam suatu negara, misalnya transmigrasi dan urbanisasi.

Telah diuraikan bahwa kelahiran, kematian, dan migrasi merupakan tiga komponen yang memengaruhi perubahan jumlah penduduk pada suatu daerah. Perubahan penduduk pada suatu negara dapat diketahui dengan menghitung pertumbuhan penduduk.

Usaha Usaha Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Menyadari pentingnya tumbuhan dan hewan bagi kelangsungan hidup manusia dan seluruh kehidupan di bumi, maka perlu diupayakan pelestarian tumbuhan dan hewan langka agar tidak punah.

Punahnya suatu jenis makhluk hidup mengurangi keanekaragaman hayati yang
telah ada. Salah satu penyebab kelangkaan suatu jenis makhluk hidup adalah kegiatan-kegiatan manusia, antara lain berupa perburuan liar dan perusakan habitat. Hutan merupakan habitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan.

Beberapa jenis pohon yang ada di hutan diperlukan oleh manusia dan ditebang untuk keperluan manusia. Penebangan pohonpohon di hutan perlu memperhatikan kelestariannya, karena kerusakan hutan akan memengaruhi tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya. Kerusakan pohon-pohon di hutan dapat menyebabkan beberapa jenis hewan kehilangan tempat tinggal, sumber makanan, dan tempat untuk berkembang biak, maka pemanfaatan hutan perlu memperhatikan kelestariannya. Pengambilan pohon-pohon di hutan hendaknya dilakukan secara selektif dan tanpa merusak pohon-pohon
lainnya sehingga tidak mengganggu hewan-hewan yang hidup pada pohon-pohon tersebut.

Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dibutuhkan manusia untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai sumber makanan, bahan pakaian bahkan ada pula yang untuk kesenangan. Untuk itu, manusia melakukan budi daya terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang dibutuhkan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Dengan demikian,
tumbuhan dan hewan yang dibudidayakan terjaga kelestariannya dan kelesiarian keanekaragaman hayati terjaga pula.

Salah satu usaha manusia untuk melindungi tumbuhan dan hewan langka yang terancam kepunahannya adalah memberikan tempat perlindungan dan upaya penyelamatan dari kepunahan. Perlindungan terhadap tumbuhan dan hewan dilakukan, antara lain dengan cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional; dan lain-lain. Cagar alam merupakan
daerah perlindungan terhadap tumbuhan tertentu agar tidak punah. Pada daerah cagar alam, orang tidak boleh mengganggu atau merusak pohon.

Contoh cagar alam di Indonesia adalah Kebun Raya Bogor. Tempat perlindungan terhadap hewan-hewan langka disebut suaka margasatwa. Pada daerah suaka margasatwa melindungi dan mengembangbiakkan jenis hewan tertentu. Beberapa jenis hewan yang
dilindungi di Indonesia, antara lain siamang terdapat di Sumatra dan Maluku, orang utan terdapat di Sumatra Utara dan Kalimantan, badak bercula satu terdapat di Ujungkulon, komodo terdapat di Pulau Flores dan Pulau Komodo, serta masih banyak jenis hewan langka lainnya yang dilindungi di Indonesia.

Selain cagar alam dan suaka margasatwa ada daerah perlindungan alam yang berupa taman nasional. Sebagian kawasan taman nasional dibuka sebagai tempat pariwisata, namun menjaga kelestarian alam tetap diutamakan. Penangkaran hewan-hewan langka dilakukan untuk memulihkan jumlah hewan langka dengan mengembangbiakkannya di
dalam kandang dan melepaskan anak-anaknya ke alam atau pada habitat yang cocok.
Perburuan liar dan perdagangan hewan serta tumbuhan langka dapat mempercepat kepunahannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengamatan terhadap perburuan dan perdagangan tumbuhan dan hewan langka.

Pentingnya Budidaya Hewan dan Tumbuhan Langka

Semua makhluk hidup pada dasarnya membutuhkan makhluk hidup lainnya agar dapat bertahan hidup. Sehingga keanekaragaman makhluk hidup penting untuk kelangsungan hidup di bumi. Dalam kehidupan manusia, tumbuhan mempunyai peranan yang penting demikian pula bagi kehidupan makhluk hidup lainnya.

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang mampu memanfaatkan energi matahari untuk membuat makanan dalam proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan juga oleh makhluk hidup lain. Selain makanan, dalam fotosintesis juga dihasilkan oksigen yang dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup untuk bernapas.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak tumbuhan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia,
misalnya padi, jagung, gandum, singkong, dan beberapa tumbuhan lain bermanfaat bagi manusia sebagai bahan pangan. Buah-buahan seperti pepaya, semangka, anggur, jeruk, dan lain-lain mengandung vitamin yang bermanfaat bagi manusia.

Selain sebagai bahan pangan, tumbuhan ada yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pakaian. Kapas dipintal untuk dijadikan benang dan ditenun menjadi kain. Beberapa jenis bahan untuk membuat berbagai kerajinan anyaman, alat-alat rumah
tangga, bahan bangunan, dan lainlain. Tumbuhan juga digunakan sebagai bahan untuk membuat kertas.

Ada pula tumbuhan yang digunakan sebagai tanaman hias dan masih banyak manfaat tumbuhan bagi kelangsungan hidup manusia.

Tumbuhan juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem. Tumbuhan membantu menahan air sehingga dapat mencegah erosi dan menjaga tersedianya air tanah. Karena tumbuhan sangat penting bagi kelangsungan dan kemajuan peradaban manusia, maka tumbuhan dikumpulkan, ditanam, dan dipanen hasilnya.

Tumbuhan ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia, tetapi ada pula yang melalui proses-proses tertentu baru dapat digunakan.

Selain tumbuhan, hewan juga mempunyai peranan yang penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bumi. Beberapa jenis serangga membantu proses penyerbukan tanaman sehingga kelestarian hidup tanaman tersebut dapat dijaga. Manusia juga membutuhkan hewan, antara lain daging dan telur hewan dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia, beberapa jenis hewan menghasilkan bahan pakaian, bahkan
hewan juga membantu manusia untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, misalnya menarik delman, membajak sawah, dan lain-lain.

Karena begitu banyak manfaat tumbuhan dan hewan bagi kelangsungan hidup manusia, maka tumbuhan dan hewan diambil manusia dan dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa jenis tumbuhan ditanam sebagai tanaman budi daya, demikian pula beberapa jenis hewan
dipelihara dalam peternakan. Tetapi ada pula tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam. Pengambilan tumbuhan dan hewan dari alam secara besar-besaran tanpa memperhitungkan kelestariannya, dapat menyebabkan terjadinya kepunahan.
Kepunahan suatu organisme menyebabkan berkurangnya keanekaragaman organisme di alam ini, maka tumbuhan dan hewan langka perlu dibudidayakan agar tidak menjadi punah. Tumbuhan dan hewan langka merupakan bagian dari makhluk hidup yang ada di bumi dan merupakan sumber daya genetik (sumber plasma nutfah). Apabila terjadi kepunahan pada suatu jenis tumbuhan atau hewan, maka jenis organisme ini tidak akan muncul lagi karena sumber daya genetiknya telah punah.

Pelestarian terhadap tumbuhan dan hewan langka merupakan upaya pelestarian sumber daya genetik agar tidak menjadi punah. Meskipun pada saat ini tumbuhan dan hewan telah banyak dimanfaatkan oleh manusia, namun demikian ada beberapa jenis
tumbuhan dan hewan yang saat ini belum dimanfaatkan dan belum diketahui manfaatnya.

Tumbuhan dan hewan yang saat ini belum diketahui manfaatnya mungkin pada masa yang akan datang mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia maupun makhluk hidup termasuk tumbuhan dan hewan langka yang terancam kepunahannya.
Pernahkah kalian melihat dinosaurus? Mengapa pada saat ini kita tidak dapat melihat dinosaurus lagi?

Dinosaurus merupakan satu contoh hewan yang pada saat ini telah punah. Oleh karena itu, ini kita tidak dapat menyaksikannya lagi. Tumbuhan dan hewan langka perlu dilestarikan agar tidak punah seperti dinosaurus, dengan demikian generasi mendatang masih dapat menyaksikannya.

Pola Interaksi Organisme

Pola interaksi organisme melibatkan dua atau lebih jenis makhluk hidup. Apa saja macam-macam bentuk interaksi organisme? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita perhatikan uraian berikut.

Pola-pola interaksi antar makhluk hidup, antara lain:
a. Netral, antar populasi tidak saling mempegaruhi, contoh populasi burung pipit dengan kerbau.

b. Kompetisi, terjadi persaingan antarpopulasi atau antar individu dalam memperebutkan sesuatu yang sama dari lingkungan. Hal yang diperebutkan dalam kompetisi, antara lain makanan, pasangan hidup, dan tempat tinggal. Misalnya sekelompok herbivora yang
berada di lapangan rumput.

c. Simbiosis, hubungan erat dan langsung antar organisme atau cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.

Simbiosis meliputi tiga macam hubungan, yaitu:
1) Mutualisme, terjadi interaksi antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang, menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya bakteri Esherichia coli dengan manusia, rayap dengan protozoa (Flagelata).

2) Komensalisme, terjadi interaksi antara dua makhluk hidupberbeda jenis, dan, satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak merasa dirugikan. Misalnya simbiosis antara ikan hiu dengan ikan remora, anggrek dengan pohon inang.

3) Parasitisme, terjadi interaksi antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan. Misalnya simbiosis antara tali putri dengan pohon inangnya (beluntas), benalu dengan pohon mangga, dan lain-lain.

Organiame yang bersimbiosis disebut simbion. Simbion yang mendapatkan keuntungan disebut parasit, sedangkan simbion yang dirugikan disebut inang.

4) Antibiosis, hubungan antara dua jenis organisme yang satu menghambat pertumbuhan organisme yang lain. Misalnya jamur Penicillium menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengeluarkan zat antibiotik penisilin, jamur Aspergilus flavus menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengeluarkan zat antibiotik aflaktosin.

Apakah antibiotik itu? Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh makhluk hidup yang menghambat pertumbuhan makhluk hidup lain. Antibiotik memiliki sifat sebagai berikut.

a) Dapat menimbulkan akibat sampingan.
b) Bibit penyakit dapat kebal terhadap antibiotik tertentu.
c) Pengobatan jenis antibiotik tertentu untuk penyakit tertentu pula.

Contoh obat-obatan yang, tergolong antibiotik. antara lain termisin, tetrasiklin, penisilin, streptomisin, dan aeromisin.

5) Predasi, hubungan antarorganisme pemangsa (predator) dengan hewan yang dimangsa (prei). Misalnya hubungan antara kucing dengan tikus, serigala dengan rusa, dan lain-lain. Pola kehidupan yang khas dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Hubungan interspesifik adalah hubungan antarorganisme sejenis. Misalnya hubungan sosial di antara keluarga semut dan adanya pembagian tugas pada lebah (ratu, pejantan, dan pekerja).

b. Hubungan intraspesifik adalah hubungan antarorganisme yang tidak sejenis. Hubungan intraspesifik dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain simbiosis dan antibiosis.

Pola kehidupan yang khas bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain:
a. Simbiosis antara bakteri Rhizobium radicicola dengan akar tumbuhan Leguminoceae. Bakteri Rhizobium dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.

b. Simbiosis antara jamur dengan akar tumbuhan pinus menghasilkan mikoriza yang dapat meningkatkan produksi getah pinus.

c. Simbiosis antara alga dan jamur menghasilkan Lichenes (lumut kerak), misalnya:
1) Usnea dasypora dan Usnea misemineusis dapat digunakan sebagai obat tradisional.
2) Roccella tinctoria digunakan sebagai bahan pembuatan kertas lakmus.
d. Simbiosis antara Penicillium dengan bakteri lainnya dimanfaatkan di bidang kedokteran dalam pengobatan suatu penyakit.
e . Anabaena azolla dan Azolla pinnata pengikat nitrogen dari udara.

Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya

Dapatkah suatu makhluk hidup memenuhi kebutuhannya sendiri atau tidak tergantung pada makhluk hidup lain dan lingkungannya? Coba, kalian amati satu jenis tumbuhan yang ada di lingkunganmu.

Dari mana tumbuhan tersebut mendapatkan air dan unsur hara? Dari dalam tanah,
bukan? Selain itu, tumbuhan juga memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Tumbuhan melakukan fotosintesis untuk menyusun makanan. Dalam fotosintesis diperlukan bahan dasar yang berupa karbon dioksida dan air untuk menghasilkan makanan.

Dari proses fotosintesis tersebut dihasilkan juga oksigen yang dilepaskan ke udara dan digunakan oleh semua makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan air, tanah, udara, dan cahaya matahari untuk melangsungkan hidupnya. Demikian juga beberapa jenis hewan
memanfaatkan tumbuhan sebagai makanan serta menggunakan oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan. Kotoran hewan diuraikan oleh pengurai menjadi unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa ada saling ketergantungan antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya.

Interaksi antara komponen-komponen biotik
Tikus dan kelinci membutuhkan biji-bijian dan rumput sebagai makanannya. Rubah berburu tikus dan kelinci untuk makanannya. Contoh tersebut menunjukkan bahwa antara sesama komponen biotik saling membutuhkan.

Perpindahan energi makanan dari satu komponen biotik ke komponen biotik lainnya terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar komponen biotik dalam ekosistem membentuk suatu rantai makanan dan jaring-jaring
makanan.

Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Suatu rantai makanan meliputi pengubahan energi makanan dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lain, jika melalui peristiwa makan dan dimakan. Aliran energi berjalan satu arah dari produsen ke konsumen. Variasi tingkat makanan dari produsen ke konsumen dalam suatu rantai makanan disebut tingkat tropik.

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Apabila kamu menanam bunga di pot, maka agar tanamanmu tumbuh dengan baik kamu harus rajin menyiramnya, mengapa? Karena tanaman membutuhkan air. Apakah semua makhluk hidup membutuhkan air?

Coba, ingat kembali ciri-ciri makhluk hidup yang telah kamu pelajari. Air adalah komponen abiotik sehingga jelas bahwa makhluk hidup membutuhkan komponen abiotik untuk kelangsungan hidupnya.

Komponen abiotik apa saja yang dibutuhkan makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya? Apakah komponen biotik juga memengaruhi komponen abiotik?

Tumbuhan yang besar dengan akar-akar yang kuat dan daun yang rimbun dapat membantu mencegah terjadinya erosi. Cacing tanah membuat rongga-rongga di dalam tanah dan memakan humus sehingga kotoran cacing masih mengandung humus yang menyuburkan tanah.

Piramida Makanan
Piramida makanan menggambarkan jumlah makhluk hidup pada setiap tropik di mana produsen mempunyai jumlah lebih besar dari konsumen I, jumlah konsumen I lebih besar dari konsumen II, jumlah konsumen II lebih besar dari konsumen III, dan seterusnya.

Bila keadaan tersebut dibuat gambar, maka akan terbentuk gambar dengan dasar lebar semakin ke atas semakin meruncing karena jumlahnya semakin kecil.

Macam Macam Ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas dua macam, yaitu:

a. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Misalnya laut, hutan, sungai, dan gurun.

b. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya waduk, kolam, dan akuarium.

Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan atas dua golongan, yaitu:

a. Ekosistem darat atau terestrial, misalnya hutan, gurun, padang rumput, dan tundra. Apakah kalian tahu apa yang disebut tundra? Tundra merupakan daerah dingin dan tandus yang terdapat di daerah kutub bumi. Di daerah tersebut, tumbuhan yang dapat hidup hanyalah lumut.Oleh karena itu, daerah ini biasanya disebut sebagai padang lumut.

b. Ekosistem perairan atau akuatik.
Berdasarkan kadar garamnya, ekosistem perairan dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1) Ekosistem air tawar (kadar garam rendah), misalnya danau, kolam, dan sungai.
2) Ekosistem air laut (kadar garam tinggi), misalnya laut dan samudra.
3) Ekosistem estuarin. Ekosistem ini terbentuk karena bercampurnya air laut dengan air tawar, misalnya teluk, muara, dan daerah rawa pasang surut.

Bagaimanakah pembagian ekosistem air laut berdasarkan kedalamannya? Untuk mengetahuinya, marilah kita mempelajari uraian berikut:

1) Daerah litoral, yaitu daerah yang berbatasan dengan darat. Di daerah ini banyak terdapat ekosistem karang.
2) Daerah neritik, yaitu daerah laut dangkal dengan kedalaman sampai 200 meter. Daerah ini terbagi atas 3 daerah, yaitu supratidal, intertidal, dan subtidal.
3) Daerah batial, yaitu daerah dengan kedalaman 200 sampai dengan 2000 meter.
4) Daerah abisal, yaitu daerah dengan kedalaman lebih dari 2000 meter. Daerah ini sudah tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari.

Ekosistem air laut berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya dapat dibedakan atas 3 daerah, yaitu:
a. Daerah fotik (eufotik), yaitu daerah yang masih memperoleh cahaya matahari.
b. Daerah disfotik (twilight), yaitu daerah yang masih dapat menerima cahaya matahari, namun bersifat remang-remang dan tidak efektif sehingga fotosintesis lebih kecil atau sama dengan respirasi. Daerah ini berada di daerah batial (200-2000 m).
c. Daerah afotik, yaitu daerah yang tidak terkena cahaya matahari sehingga tidak terjadi fotosintesis. Biasanya di daerah ini hidup karnivora dan saprovora. Hewan-hewan yang hidup di daerah ini biasanya bertubuh langsing dan mempunyai alat penerangan khusus.

Di daerah pantai terdapat berbagai macam vegetasi sehingga mem-bentuk formasi biota. Formasi ini merupakan ekosistem tersendiri yang disebut ekosistem pantai.

Komponen Penyusun Ekosistem

Suatu ekosistem memiliki suatu komponen penyusun. Apa saja komponen penyusun ekosistem tersebut? Suatu ekosistem mempunyai dua komponen pokok, yaitu komponen yang berupa makhluk hidup yang disebut komponen biotik dan komponen yang berupa sumber energi, misalnya, cahaya matahari, suhu, udara, air, tanah dan lain-lain disebut
komponen abiotik.

Komponen biotik
Komponen penyusun ekosistem yang berupa makhluk hidup disebut sebagai komponen biotik. Komponen biotik dalam ekosistem dapat dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan perannya, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

a. Produsen
Produsen meliputi semua makhluk hidup yang berklorofil sehingga mampu  menggunakan energi cahaya matahari dalam proses fotosintesis. Dalam fotosintesis dihasilkan makanan dan oksigen secara langsung maupun tidak langsung. Produsen
merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lain yang tidak mampu berfotosintesis. Coba, kamu sebutkan makhluk hidup apa saja yang kamu tcmukan di halaman sekolahmu yang termasuk produsen.

b. Konsumen
Semua jenis makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri tetapi memakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen disebut konsumen. Konsumen dibedakan menjadi konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen tingkat II, dan seterusnya. Makhluk hidup yang mendapat makanan dan energi langsung dari produsen disebut konsumen tingkat I atau herbivora, misalnya belalang, kelinci, kambing, kijang, dan sebagainya.

Jika kebutuhan makanan dan energi diperoleh dari konsumen tingkat I disebut konsumen tingkat II atau karnivora, misalnya harimau, singa dan sebagainya.

Pada beberapa ekosistem dimungkinkan adanya konsumen tingkat III, yaitu makhluk hidup yang mengambil makanan dan energi dari konsumen tingkat II. Demikian seterusnya sehingga terbentuklah hubungan makan dan dimakan yang membentuk rantai
makanan.

Di samping produsen, herbivora, dan karnivora ada pula omnivora, yaitu konsumen yang kebutuhan makanan dan energinya diambil dari produsen (tumbuhan) dan organisme (hewan) lainnya sehingga dapat disebut pula sebagai organisme pemakan segala, contoh tikus.

c. Pengurai
Pengurai atau decomposer merupakan makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup menjadi senyawa sederhana yang dibutuhkan tumbuhan. Contoh: makhluk hidup pengurai adalah bakteri dan jamur pengurai. Dengan adanya pengurai, sampah dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dapat dimanfaatkan kembali oleh alam (tumbuhan). Apa yang akan terjadi apabila dunia ini tidak ada pengurai?
Komponen abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Cahaya matahari, air, tanah, dan suhu merupakan contoh komponen abiotik dalam ekosistem.

a. Cahaya matahari
Cahaya matahari mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Cahaya matahari dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Cahaya matahari merupakan perangsang untuk aktivitas tumbuhan dan hewan. Ada hewan yang aktif pada
malam hari dan ada pula yang aktif pada siang hari atau senja hari.

Tumbuhan melakukan fotosintesis pada siang hari tetapi ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada malam hari, misalnya tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari.

b. Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting untuk segala kehidupan. Semua makhluk hidup di bumi sangat bergantung pada air untuk melangsungkan hidupnya. Air membantu makhluk hidup untuk melakukan proses-proses dalam hidupnya. Misalnya untuk
mengalirkan zat gizi ke seluruh bagian tubuh. Keberadaan air dalam suatu ekosistem harus tercukupi sebab apabila tidak, maka kehidupan dalam ekosistem tersebut akan terganggu.

c. Tanah
Tanah menutupi permukaan bumi dan menunjang kehidupan. Tanah merupakan tempat tumbuh akar tumbuhan dan menyediakan air serta garam-garam mineral bagi tumbuhan. Untuk kehidupan tumbuhan yang baik, jumlah air dan oksigen dalam tanah harus
memadai. Keadaan tanah pada suatu ekosistem menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya. Tumbuhan dan hewan yang hidup di gurun berbeda dengan tumbuhan dan hewan yang hidup di padang rumput.

d. Suhu
Semua makhluk hidup mempunyai rentang suhu tertentu agar dapat hidup dengan layak. Namun demikian ada beberapa makhluk hidup yang dapat bertahan hidup pada suhu 720C dan ada pula yang dapat bertahan hidup pada suhu di bawah 00C.

Pengertian Ekosistem

Cobalah kalian perhatikan halaman sekolahmu, adakah makhluk hidup yang menempati halaman sekolahmu? Selain makhluk hidup adakah bendabenda tak hidup di halaman sekolah? Adakah hubungan antara makhluk hidup yang menempati halaman sekolahmu?

Apakah terjadi hubungan antara makhluk hidup dengan benda-benda tak hidup yang ada? Makhluk hidup tidak pernah dapat hidup sendiri. Setiap makhluk hidup bergantung
pada makhluk hidup lain dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa makhluk hidup maupun benda-benda tak hidup membentuk suatu hubungan timbal balik yang rumit dan kompleks.

Berbagai makhluk hidup yang menempati daerah tertentu dengan lingkungan abiotik yang mengelilinginya dan menopang kebutuhannya termasuk juga energi cahaya
matahari merupakan suatu ekosistem. Jadi, halaman sekolah, halaman rumah, kolam, hutan, dan padang rumput merupakan contoh-contoh dari ekosistem.

Ekosistem merupakan bagian dari tingkatan dalam organisasi makhluk hidup

1. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Contoh seekor kijang, seekor ikan, sebatang pohon jambu, dan lain-lain.

2. Populasi merupakan kumpulan individu sejenis yang hidup pada daerah tertentu pada waktu tertentu, misalnya populasi kuda di pulau Sumba tahun 2000. Jumlah populasi pada suatu satuan luas tertentu disebut kepadatan populasi. Kepadatan populasi dihitung dari jumlah individu sejenis yang menempati satuan luas tertentu.

3. Komunitas adalah sekelompok populasi yang hidup bersama-sama pada suatu tempat tertentu, mencakup semua populasi yang hidup pada daerah tersebut baik tumbuhan, hewan, maupun makhluk hidup lainnya.

4. Ekosistem adalah keseluruhan komunitas dengan lingkungan abiotiknya.

5. Biosfer merupakan berbagai kumpulan ekosistem yang ada di bumi dan menjadi satu kesatuan.

Organ Pada Hewan

Jaringan tergabung dalam unit yang lebih besar, dikenal sebagai organ, yang melakukan tugas-tugas tetap tertentu. Berdasarkan tempatnya, organ dikelompokkan menjadi 1) organ luar, yaitu organ tubuh yang berada dan kelihatan dari bagian luar, 2) organ dalam, yaitu organ yang berada di dalam tubuh.

Beberapa organ yang terdapat dalam kelompok hewan adalah:
1. Jantung
2. Otak berfungsi sebagai saraf pusat
3. Paru-paru, insang atau trakea berfungsi untuk proses pernapasan
4. Hati
5. Lambung, usus, dan anus
6. Pankreas dan ginjal
7. Organ-organ reproduksi
8. Anggota badan (kaki, tangan, sayap, sirip, ekor)
9. Indera (lidah, mata, telinga, kulit, antena, dan hidung)

Organ Pada Tumbuhan

Sebuah organ disusun dari beberapa jenis jaringan yang bentuk dan fungsinya berbeda-beda. Pada dasarnya organ tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas akar dan pucuk. Bagian pucuk terbagi menjadi batang dan daun. Organ reproduksi seperti bunga atau runjung, buah atau biji dianggap sebagai batang khusus yang mengalami modifikasi.

Akar
Organ akar berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan, memperkokoh batang, menyimpan cadangan makanan, dan alat perkembangbiakan vegetatif. Berdasarkan bentuknya ada jenis akar serabut dan akar tunggang.

Susunan anatomi luar organ akar terdiri atas rambut akar (sebagai perluasan jaringan epidermis), dan tudung akar (kaliptra) bagian ujung. Susunan fisiologis organ akar dari luar ke dalam terdiri atas epidermis, korteks, stele atau silinder pusat akar yang terdiri atas perisikel (perikambium), berkas vaskuler (xylem dan floem) serta empulur.

Batang bagaimanakah strukturnya?
Organ batang berfungsi untuk transportasi air dan zat makanan, perkembangbiakan vegetatif, dan menyimpan cadangan makanan. Berdasarkan bentuknya ada jenis batang herba (pada tanaman musiman) dan batang berkayu (pada tanaman tahunan). Berdasarkan jenis biji yang dihasilkan ada batang monokotil dan batang dikotil.

Susunan organ batang terdiri atas jaringan primer (terdapat pada batang monokotil maupun dikotil, untuk pertumbuhan tinggi batang) dan jaringan sekunder (hanya terdapat pada batang dikotil, untuk pertumbuhan membesar).

Jaringan primer monokotil terdiri atas epidermis, berkas pembuluh, empulur dan .sklerenkirn. Jaringan primer dikotil terdiri atas epidermis, korteks, xylem, floem dan kambium. Jaringan sekunder dikotil terdiri atas floem sekunder, xylem sekunder dan kambium gabus.

Daun, bagaimanakah strukturnya?
Organ daun berfungsi untuk tempat berlangsungnya proses fotosintesis, penguapan (evaporasi), menyimpan cadangan makanan, dan alat perkembangbiakan vegetatif. Daun dibeda-bedakan berdasar:
a. Bentuk ujungnya ada jenis daun terbelah, meruncing, dan membulat.
b. Tepi daun ada daun rata, bergerigi, beringgit, dan berombak.
c. Tulang daun ada daun menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar.
d. Jumlah helaian daun ada daun tunggal dan daun majemuk.

Susunan fisiologis organ daun terdiri atas kutikula, epidermis atas, mesofil/jaringan dasar (terdiri atas palisade dan jaringan spons), xylem, floem, epidermis bawah dan stomata.

Macam Macam Jaringan Pada Hewan

Jaringan hewan tingkat tinggi, khususnya vertebrata terdiri dari empat kelompok yaitu:

a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini disusun oleh sel-sel epitel. Berdasarkan letaknya terdiri atas
1) epitelium,
2) mesotelium,
3) endotelium.

Berdasarkan fungsi ada
1) epitel pelindung,
2) epitel kelenjar,
3) epitel penyerap,
4) epitel indera.

Berdasarkan bentuk selnya ada
1) epitel pipih (bentuk selnya seperti lapisan pipih),
2) epitel batang/silindris (bentuk selnya seperti batang),
3) epitel kubus (bentuk selnya seperti kubus).

b. Jaringan Otot
Jaringan otot disusun oleh sel-sel otot dm menyusun organ gerak aktif jaringan ini berfungsi untuk menghasilkan gerak anggota tubuh.

Berdasarkan jenis sel, jaringan otot terdiri atas :
1) jaringan otot polos yang disusun oleh sel otot polos,
2) jaringan otot lurik (otot rangka),
3) jaringan otot jantung (miokardium).

Otot polos berbentuk seperti gelendong dengan inti sel tunggal di tengah-tengah. Sel otot polos dalam bekerja dipengaruhi oleh sistem saraf tak sadar, sehingga yang kerja otot polos tidak di bawah kemauan kita.

Sel otot rangka berbentuk silinder, memiliki inti sel lebih dari satu dan terletak di bagian tepi. Kerja otot rangka menurut kemauan kita (otot sadar). Otot jantung berbentuk sepenti anyaman otot rangka, tetapi sistem kerjanya seperti otot polos.

c. Jaringan ikat
Jaringan ikat berfungsi mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dengan jaringan. Jaringan ikat terdiri atas bagian matriks dan sel penyusun. Matriks adalah bahan dasar pengisi rongga antar sel, sehingga membentuk jaringan.

Bahan matriks terdiri atas serat kalagen, serat elastis dan serat retikuler. Sel penyusun jaringan ikat terdiri atas sel lemak, sel plasma, sel tiang dan fibroblas. Jaringan ikat terdiri dari : jaringan tulang keras (osteon), jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan darah, jaringan lemak dan jaringan limfe. Jaringan darah dan jaringan limfe disebut juga jaringan penghubung.

d. Jaringan saraf
Jaringan saraf disusun oleh sel-sel saraf, dan berguna untuk mengatur dan  mengkoordinasi aktivitas tubuh. Jaringan saraf disusun oleh sel saraf yang disebut neuron. Neuron terdiri atas dendrit, yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan
sebagai penerima sinyal untuk diantarkan ke badan sel.

Badan sel merupakan bagian utama neuron yang memiliki inti sel. Nerit (akson) yaitu penjuluran badan sel yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari badan sel ke akson pada badan sel yang lain.

Macam Macam Jaringan Pada Tumbuhan

Berdasarkan proses terbentuknya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Jaringan primer
Jaringan primer adalah jaringan yang dihasilkan dari pembesaran dan diferensiasi sel meristem apikal (ujung titik tumbuh).

b. Jaringan sekunder
Jaringan sekunder adalah semua jaringan yang dibentuk dari proses pertumbuhan sekunder.

Berdasarkan kemampuan memperbanyak diri atau proses pembentukannya,
ada dua jenis jaringan, yaitu:
a. Jaringan meristem, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah diri. Jaringan meristem terdiri dari beberapa jaringan.
1) Promeristem, yaitu jaringan meristem yang telah ada sejak masa embrio.
2) Meristem primer, yaitu jaringan meristem tumbuhan dewasa yang sell masih  membelah diri. Jaringan ini disebut juga jaringan primer.
3) Meristem sekunder, yaitu jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer. Jaringan ini disebut juga jaringan sekunder.

b. Jaringan permanen, yaitu jaringan yang sudah tidak meristematis (tumbuh dan membelah). Jaringan permanen terdiri dari beberapa jaringan.

1) Epidermis, yaitu jaringan yang menutup permukaan tubuh atau bagian tubuh tumbuhan. Disebut juga jaringan pelindung.
2) Parenkim, yaitu jaringan pengisi atau jaringan dasar yang selalu ada pada setiap tumbuhan. Jaringan parenkim ada yang berfungsi untuk menyimpan air, bahan makanan, udara atau uniuk transportasi dan fotosintesis.
3) Penyokong, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menyokong tanaman agar berdiri dengan kokoh. Disebut juga jaringan penguat, yang terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
4) Pengangkut, yaitu jaringan yang berguna untuk transportasi di dalam tubuh tanaman. Jaringan pengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun disebut xylem atau pembuluh kayu. Jaringan pengangkut bahan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan disebut floem atau pembuluh tapis.

Definisi Jaringan Pada Makhluk Hidup

Pada organisme bersel tunggal (uniselular), semua aktivitas kegiatan berlangsung dalam satu sel itu, tetapi organisme uniselular tidak demikian, melainkan terjadi pembagian fungsi dari sel-sel yang berbeda.

Makhluk hidup khususnya organisme tingkat tinggi (organisme multiseluler), semula berasal dari sebuah sel kelamin betina (sel telur) yang dibuahi oleh sebuah sel kelamin jantan, yang menghasilkan zigot.

Selama proses perkembangannya, sebuah sel zigot berubah menjadi sejumlah sel tubuh
yang berbeda bentuk dan fungsinya. Proses perubahan bentuk, sel disebut diferensiasi. Misalnya menjadi bentuk sel kulit, sel saraf, sel tulang, sel darah, dan sel otot.

Sedangkan perubahan fungsi sel menjadi fungsi-fungsi tertentu disebut spesialisasi. Misalnya fungsi sel otof mata, sel otot jantung, dan sel saraf.

Sel-sel yang memiliki bentuk hampir sama dan melakukan fungsi yang sama berkumpul membentuk suatu kesatuan yang disebut jaringan.

Sel-sel saraf akan membentuk jaringan saraf, sel-sel kulit akan membentuk jaringan kulit, sel-sel darah akan menghasilkan darah dan sebagainya.

Struktur Sel dan Fungsinya

Sebagai satuan kehidupan, maka sel juga memiliki daya hidup, dan memenuhi ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Bukankah ada makhluk hidup yang hanya terdiri dari sebuah sel? Supaya dapat mengetahui gejala kehidupan sebuah sel, maka perlu dilihat dahulu apa yang terdapat di dalam sebuah sel secara lengkap.

Di dalam sel terdapat komponen penyusun sel yang disebut organel sel yang terdiri:

a. Selaput (membrane plasma)
Membran plasma merupakan pembungkus plasma yang menyelubungi sebuah sel. Membran plasma bersifat semipermiabel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel.

Membran plasma selain merupakan selaput luar sitoplasma juga merupakan membran semua organel sel dalam sitoplasma, dan sama-sama tersusun atas lemak dan protein. Pada sel tumbuhan, selaput plasma ini dilindungi oleh selaput yang tersusun dari selulosa.

b. Plasma
Plasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel (disebut sitoplasma) dan cairan inti sel (disebut nukleoplasma). Sitoplasma sebagian besar (65% - 75%) disusun oleh air, selebihnya berisi zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral). Pada
sel tumbuhan di dalam sitoplasma memiliki plastida (butir pembawa zat warna dan butir pembuat amilum, dan lemak).

Di dalam sitoplasma terdapat :
1) Organel, yaitu bangunan yang selalu terdapat dalam semua sel.
2) Inklusio menupakan kumpulan bahan mati yang tidak selalu ada dalam sel.

c. Inti sel (nukleus)
Inti sel berada di tengah-tengah dan dikelilingi oleh sitoplasma, berbentuk bulat atau lonjong. Inti ini dibungkus oleh dua membran yang masing-masing dipisahkan oleh celah sebesar 20 - 30 mm yang disebut spatium perinucliaris. Lapisan luar (kurang padat)
kemungkinan ditempeli ribosom, sedang lapisan dalam (padat dan rata) terdapat butir kromatin. Lapisan luar berfungsi untuk memelihara keberadaan lubang dan bentuk inti, lapisan dalam berfungsi untuk memegang bagian kromosom interfase.

Pada membran inti terdapat pori (porus nuclearis) yang berfungsi sebagai penghubung antara inti dengan sitoplasma dalam melaksanakan proses biokimia. Inti terdiri dari:
1) Anak inti (nucleolus) yang berperan dalam proses sintesa protein.
2) Kromatin yang terdiri dari DNA dan RNA serta nukleoprotein. Kromatin akan menjadi kromosom (pembawa gen).
3) Plasma inti (nukleoplasma).

d. Retikulum endoplasma
Adalah sistem membran yang membentuk jaringan rongga, berdinding membran, yang menghubungkan sitoplasma dengan inti. Terdapat pada semua sel hewan maupun tumbuhan.
Bentuk dan ukuran rongga ini berbeda-beda, yaitu:
1) Sisterna, berbentuk ruang gepeng, berlapis-lapis, dan saling berhubungan.
2) Tubuler, berbentuk pipa kecil, dan saling berhubungan.
3) Vesikuler, berbentuk gelembung yang berlapis.

Ada dua jenis retikulum endoplasma yaitu kasar (yang permukaan luarnya terdapat butir ribosom) dan yang halus (tidak memiliki butir ribosom pada permukaan membrannya).

e. Ribosom
Merupakan organel bebas dalam sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma dan berfungsi untuk sintesa protein. Pada saat sintesis, ribosom membentuk deretan memilin (spiral) yang dinamakan poliribosom. Jumlah ribosom yang membentuk poliribosom akan menentukan ukuran molekul protein yang terbentuk.

f. Badan mikro (peroksisom dan glioksisom)
Peroksisom berbentuk mirip dengan lisosom, ditemukan pada sel hewan dan tumbuhan. Banyak terdapat pada sel hati dan mengandung enzim oksidase dan enzim katalase (menetralkan hidrogen peroksida yang bersifat racun dan reaktif). Glioksisom berukuran lebih kecil dan berfungsi dalam metabolisme lemak pada pertumbuhan biji-bijian.

g. Komplek golgi
Komplek golgi tersusun atas gelembung berdinding membran dengan berbagai bentuk dan ukuran, dari yang amorf sampai kantung-kantung pipih yang bertumpuk. Pada sel tumbuhan disebut diktiosom, pada sel hewan banyak ditemukan pada sel hati dan kelenjar. Fungsi komplek golgi antara lain:

1) Mengumpulkan sekresi protein dari retikulum endoplasma kemudian dibawa ke luar sel.
2) Pembentukan kantung-kantung untuk sekresi yang terjadi pada sel-sel kelenjar.

h. Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang mengandung kumpulan enzim hidrolitis misalnya protease, lipase, fosfolipase dan fosfatase. Fungsi lisosom:
1) Menghancurkan organel yang rusak (disebut sitolisosom).
2) Mencerna zat-zat yang belum diuraikan.

i. Mitokondria
Berbentuk bulat atau lonjong, terbesar di dalam sitoplasma. Dindingnya rangkap yang masing-masing strukturnya merupakan dua lapis lemak. Dinding sebelah dalam berlipat-lipat membentuk sekat-sekat yang disebut krista mitrokondriales. Mitokondria berisi
cairan yang lebih padat dari cairan sitoplasma, selain itu juga ditemukan DNA, RNA, dan ribosom yang berbeda jenisnya dengan ribosom sitoplasma sel. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi sel dan metabolisme penghasil energi.

j. Mikrotubulus
Terbentuk atas molekul tubulin yang membentuk tabung, banyak ditemukan di sepanjang serabut saraf dan sel saraf. Pada sel eukariotik mampu membentuk flagel dan silia sebagai alat gerak.

k. Mikrofilamen
Tersusun atas benang protein aktin, miosin, dan sitoskeleton. Filamen ini banyak diketemukan pada sel otot rangka atau otot lurik, dan otot jantung. Filamen aktin bekerja sama dengan flamen miosin menyebabkan terjadinya kontraksi otot.

l. Vakuola
Vakuola disebut juga rongga sel, berisi larutan sisa pertukaran zat yang mengandung zat-zat tertentu seperti minyak artheris (jahe, kayu putih), alkaloid, garam-garam mineral, butir-butir pati, enzim dan lain-lain. Vakuola berguna untuk pertukaran zat atau
metabolisme sel. Dinding vakuola (tonoplast) bersifat semi permiabel. Pada organisme unisel terdapat dua jenis vakuola yaitu:
1) Vakuola kontraktil (rongga berdenyut) untuk alat pengeluaran bahan sisa dari dalam sel.
2) Vakuola nonkontraktil yang berfungsi untuk menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian sel.

Definisi Sel

Sel dapat diartikan sebagai unit terkecil dari kehidupan. Istilah sel berasal dari kata “sella” dari bahasa Latin berarti ruang kosong. Susunan atau bentuk sel pertama kali dilihat oleh Robert Hook (1935 - 1903) dengan menggunakan mikroskop primitif. Sel yang dilihat berupa sel mati yaitu sel gabus, sehingga terlihat petak-petak kosong. Sel merupakan benda yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata biasa.

Pengertian sel berkembang sejalan dengan diketemukannya mikroskop oleh Leuwenhoek (1632 - 1723); suatu alat bantu untuk melihat benda-benda berukuran mikro (mikroskopis). Schleiden (ahli botani) dan Schwan (ahli zoologi) dari Jerman pada tahun 1939 menyatakan bahwa semua organisme tersusun dari bagian esensial (penting) yang sama yang disebut sel. Sedangkan Schultze (ilmuwan Jerman) pada tahun 1861 memberikan definisi bahwa sel adalah masa protoplasma yang mengandung nukleus (inti).

Ahli biologi yang menemukan teori sel
Johanes Purkinye (1787 - 1869) menyebutkan bahwa cairan di dalam sel hidup yang merupakan bahan embrional di dalam telur disebut protoplasma.

Robert Brown (1813) menemukan inti sel (nukleus) sebagai struktur penting dart sel hidup.

Felix Dujardin (1825) yang semula menyebut sel hewan sebagai sarcode, mengemukakan bahwa bagian sel yang terpenting adalah cairan di dalam sel.

Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup. Semua sel berasal dari sel juga (omne cellulae cellulae).

Max Schultze (1825 - 1874) mengatakan bahwa sel adalah massa protoplasma yang mengandung nukleus, sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.

Penemuan baru menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas, maksudnya sifat-sifat yang diturunkan selalu dimulai dari sel.

Aturan Pemberian Nama Makhluk Hidup

Sejak manusia mengenali tumbuhan dan hewan, maka tumbuhan dan hewan mulai diberi nama. Orang memberi nama berdasarkan bahasa masing-masing. Ada nama yang panjang dan ada nama yang pendek.

Kita mengenal ada rumput, jeruk, padi, gandum, bayam, dan lain-lainnya sebagai nama tumbuhan. Untuk nama hewan kita mengenal lalat, ayam, nyamuk, sapi, dan lain-lain. Nama-nama tersebut adalah nama-nama dalam bahasa Indonesia.

Orang dari negara lain juga memberi nama dalam bahasa mereka sendiri sehingga dapat terjadi satu tumbuhan atau hewan mempunyai heberapa nama dalam berbagai bahasa. Untuk memudahkan mengenal dan mempelajari makhluk hidup di seluruh dunia, para ahli menggunakan nama ilmiah. Nama ilmiah berlaku secara internasional.

Nama ilmiah diatur berdasarkan kode internasional tata nama, yaitu tata nama ganda (binomial nomenclature). Aturan tata nama tersebut pertama kali dicetuskan oleh Carolous Linnaeus seorang ahli biologi dari Swedia yang kemudian disebut sebagai
bapak taksonomi.

Binomial nomenclature merupakan penamaan makhluk hidup dengan menggunakan dua kata dalam bahasa Latin. Kata pertama menunjukkan genus (marga) dan kata kedua menunjukkan spesies (jenis). Untuk penulisan nama spesies, huruf pertama ditulis dengan huruf besar dan huruf pada kata kedua semua ditulis dengan huruf kecil, Contoh Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu). Sedangkan untuk nama-nama (genus) terdiri atas satu kata benda dan huruf pertama ditulis dengan huruf besar, contoh Citrus (jeruk). Penulisan spesies biasanya dicetak miring atau digaris bawahi.

Kingdom Animalia

Kingdom animalia terdiri atas hewan-hewan. Hewan tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi mengambil makanan dari tumbuhan atau hewan lain.

Terdapat beraneka ragam hewan yang hidup di dunia ini dengan berbagai bentuk tubuh, warna tubuh, tempat hidup, dan perbedaan ciri-ciri yang lainnya.

Berdasarkan tulang bela-kangnya ada dua kelompok hewan, yaitu hewan avertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan yang bertulang belakang).

Kupu-kupu, belalang, siput, dan cacing adalah contoh hewan-hewan tak bertulang belakang. Sedangkan ikan, burung, katak, ular, dan sapi adalah contoh-contoh hewan bertulang belakang.

Kingdom Plantae

Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji merupakan contoh-contoh makhluk hidup yang termasuk dalam Kingdom Plantae. Lumut dapat kita temukan di tempat-tempat yang lembap atau basah. Lumut ada yang tumbuh di atas tanah, bebatuan, dan ada pula yang tumbuh pada pohon-pohon besar. Lumut mempunyai daun dan batang tetapi tidak mempunyai akar yang sebenarnya.

Apakah kamu pernah melihat tumbuhan suplir? Tumbuhan suplir merupakan salah satu jenis tumbuhan paku. Coba, kamu perhatikan ciri-ciri tumbuhan tersebut! Apakah tumbuhan tersebut mempunyai akar, batang, dan daun? Dengan apakah tumbuhan tersebut berkembang biak? Batang tumbuhan paku biasanya tumbuh di dalam tanah sehingga daunnya seolah-olah tumbuh dari tanah.

Daun paku yang masih muda biasanya menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang mempunyai bintik-bintik berwarna cokelat tua di bagian permukaan bawahnya. Bintik-bintik tersebut adalah sorus (kotak spora). Daun yang mempunyai sorus disebut daun fertil, sedangkan daun yang tidak mempunyai sorus disebut daun steril. Tumbuhan paku ada yang hidup di tanah, air, dan ada pula yang hidup sebagai epifit (menempel pada tumbuhan lain).

Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Biji tumbuhan berbiji tertutup terdapat di dalam buah. Beberapa jenis tumbuhan berbiji terbuka, antara lain pakis haji, Ginkgo, pinus, melinjo, dan lain-lain.

Tumbuhan berbiji tertutup disebut pula tumbuhan berbunga karena mempunyai bunga sebagai alat perkembangbiakannya. Tumbuhan berbiji tertutup dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Pengelompokan tersebut dilakukan berdasarkan banyaknya keping biji yang dimiliki.

Tumbuhan dikotil mempunyai dua keping biji, sedangkan tumbuhan monokotil mempunyai satu keping biji.

Contoh tumbuhan dikotil adalah kacang panjang, kacang hijau, kacang tanah, mangga, dan lain-lain. Sedangkan contoh tumbuhan monokotil, antara lain rumput, jagung, pisang, dan lain-lain.

Kingdom Fungi

Tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel dan ada pula yang terdiri atas banyak sel. Jamur tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Jamur memperoleh makanan dari lingkungannya. Jamur banyak hidup di tempat-tempat yang lembap dan terdapat sumber makanan. Jamur ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula yang bersifat parasit.

Beberapa jenis jamur bermanfaat bagi manusia, misalnya ragi yang digunakan dalam
pembuatan tempe dan roti serta ada pula Penicillium yang dapat menghasilkan penisilin (antibiotik).

Namun demikian, tidak semua jamur bermanfaat bagi manusia. Ada pula jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman budi daya, misalnya penyakit busuk akar dan kutil pada tanaman kentang, bahkan ada pula jenis jamur yang beracun.

Kingdom Protista

Protista merupakan makhluk hidup bersel satu yang sudah mempunyai membran inti (eukariotik). Makhluk hidup yang termasuk protista adalah protozoa dan ganggang (kecuali ganggang biru hijau). Anggota kingdom protista ada yang bergerak dengan rambut getar (cilia).

Gerakan dari rambut getar dapat mendorong sel untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Makhluk hidup yang bergerak dengan rambut getar disebut Ciliata. Salah satu contoh dari Ciliata adalah Paramaecium.

Selain rambut getar, ada pula protista yang bergerak dengan flagel (sulur yang menyerupai cambuk) dan kaki semu. Euglena merupakan contoh protista yang bergerak dengan flagel. Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari seperti tumbuh-tumbuhan karena la mempunyai klorofil.

Sedangkan contoh protista yang bergerak dengan kaki semu adalah Amoeba. Gerakan dari kaki semu tersebut menyebabkan Amoeba mempunyai bentuk yang berbeda-beda.