Friday, February 15, 2013

Penggunaan Alat dan Bahan dalam Kegiatan Biologi

Pelaksanaan kegiatan biologi memerlukan alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya untuk membuat preparat basah dari batang diperlukan alat-alat, seperti pisau, kaca objek, dan kaca penutup.

Sedangkan bahannya, antara lain potongan batang tumbuhan, air, dan zat pewarna, jika dibutuhkan. Agar dapat melakukan kegiatan dengan baik dan lancar, diperlukan pengetahuan tentang nama alat, fungsi, dan cara penggunaannya. Berikut akan diuraikan secara singkat beberapa alat dan bahan yang sering digunakan dalam kegiatan biologi di laboratorium.

Penggunaan Alat
Tabung reaksi
Digunakan untuk mencampur atau memanaskan zat dalam jumlah sedikit. Untuk memanaskan zat, tabung reaksi dipegang dengan penjepit dalam keadaan miring. Mulut tabung yang dipanasi jangan menghadap pada diri sendiri atau orang lain.

Erlenmeyer
Sebagai wadah cairan. Apabila digunakan untuk pemanasan dapat dipakai kaki tiga dan kasa sebagai alasnya. Bahan yang digunakan untuk membuat erlenmeyer adalah
gelas yang tahan api.

Kertas saring dan corong
Kertas saring dan corong digunakan untuk menyaring. Cara penggunaannya,
pertama-tama lipat kertas saring menjadi empat bagian yang sama dan bentuk seperti
kerucut, kemudian masukkan ke dalam corong. Basahi kertas saring dengan beberapa tetes pelarut zat yang akan disaring, kemudian tuangkan cairan yang akan disaring perlahan.

Pembakar spiritus
Dalam menggunakan pembakar spiritus perlu diperhatikan agar tidak ada kebocoran. Memadamkan pembakar spiritus dilakukan dengan meletakkan kembali tutupnya.

Perangkat alat bedah
Untuk melakukan pembedahan pada suatu objek pengamatan diperlukan panci bedah dan seperangkat alat bedah. Panci bedah berisi lilin untuk meletakkan objek.
Sedangkan seperangkat alat bedah terdiri atas:
1) Pisau bedah/skalpel digunakan untuk menguliti atau memotong hewan yang digunakan sebagai ohjek pengamatan. Pisau bedah ada yang mata pisaunya berujung lancip ada pula yang mata pisaunya berujung lengkung.
2) Gunting bedah digunakan untuk menggunting bagian-bagian alat tubuh hewan yang diamati.
3) Pinset/penjepit digunakan untuk mengambil atau menarik alat-alat tubuh hewan yang diamati dan untuk memisahkan alat tubuh yang satu dengan lainnya.
4) Jarum bertangkai dengan ujung lurus digunakan untuk memakukan bagian tubuh hewan yang diamati pada panci bedah dan dapat pula untuk memisahkan bagian alat
tubuh yang kecil dan halus.
5) Jarum bertangkai dengan ujung bengkok dan tumpul (sonde) digunakan untuk mengangkat bagian alat tubuh yang terletak di bagian bawah, membalik-balik isi perut
dan sebagainya.

Penggunaan bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan biologi ada yang berupa zat kimia. Beberapa bahan ada yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan. Untuk menghindari
terjadinya kecelakaan, bahan kimia harus digunakan dengan benar dan memperhatikan
petunjuk penggunaannya dengan cermat.

Beberapa cara untuk menjaga keselamatan kerja, antara lain:
a. Tutuplah botol zat kimia dengan segera setelah dipergunakan.
b. Baca label bahan kimia untuk memastikan bahan digunakan dengan benar dan jaga  agar label tidak rusak.
c. Botol besar yang berisi bahan kimia jangan diangkat pada lehernya karena  kemungkinan menjadi pecah.
d. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari api. Perhatikan petunjuk guru dan
bekerjalah secara hati-hati dan sungguh-sungguh.

Terdapat beberapa kelompok bahan kimia yang berbahaya, antara lain:
a. Bahan kimia beracun (toxic) dapat menimbulkan keracunan bahkan kematian. Bahan kimia beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, tertelan, atau kontak melalui kulit.
b. Bahan kimia yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.
c. Bahan kimia yang mudah terbakar.
d. Bahan kimia yang mudah meledak.

Dan masih ada beberapa kelompok bahan kimia berbahaya lainnya. Maka dalam
menggunakan bahan-bahan kimia harus benar dan cermat. Biasanya bahan-bahan kimia
yang berbahaya diberi label atau simbol bahaya. Perhatikan label dan petunjuk penggunaannya agar terhindar dari bahaya. Cucilah tangan atau kulit apabila terkena asam atau basa dengan air yang banyak. Perhatikan tata tertib dan petunjuk guru serta bertanyalah kepada guru apabila tidak mengerti atau ragu-ragu.

0 comments:

Post a Comment