Monday, February 18, 2013

Golongan Darah Manusia

Sebelum dunia kedokteran mengalami kemajuan seperti sekarang ini, jika seseorang
menderita kekurangan darah akibat kecelakaan atau sakit, kemudian memerlukan penambahan darah (tranfusi), maka dapat dengan cepat ditambahkan darah yang ada.

Dengan penambahan darah ini, ternyata orang tersebut tidak dapat bertahan hidup lebih lama. Setelah beberapa bulan, orang tersebut meninggal. Kemudian timbul pertanyaan, apakah darah yang diberikan kepada penderita tersebut tidak cocok?

Pada tahun 1900, seorang dokter dari Wina (Austria) bernama Dr. Karl Landsteiner
mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap darah manusia dengan melakukan
percobaan-percobaan. Dari percobaan-percobaan tersebut, akhirnya beliau menemukan
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada darah. Berdasarkan perbedaan tersebut, Landstainer menggolongkan darah menjadi empat macam yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.

Pembagian golongan darah dilakukan berdasarkan ada tidaknya antigen dan antibodi
yang terkandung dalam darah manusia.

a. Golongan darah A, berarti di dalam sel-sel darahnya mengandung aglutinogen A dan
dalam plasma darahnya mengandung aglutinin b, rumus (A,b)

b. Golongan darah B, berarti di dalam sel-sel darahnya mengandung aglutinogen B dan
dalam plasma darahnya mengandung aglutinin a, rumus (B,a)

c. Golongan darah AB, berarti dalam sel-sel darah mengandung aglutinogenA dan B, di
dalam plasma darahnya tidak mengandung aglutinin a dan b, rumus (AB, --)

d. Golongan darah O, berarti di dalam sel-sel darahnya tidak mengandung aglutinogen
baik A maupun B. Di dalam plasma darahnya mengandung aglutinin a dan b, rumus
(--, ab).

0 comments:

Post a Comment